005

header ads

SECANGKIR SASTRA

 Penulis : Fridolynus Sada

  

                 SECANGKIR SASTRA



Menjelang relung 

mendekap malam temaram

ada cerita klasik

 yang paling asing mendesing

tertiup bayu kata-kata lata itu 

dari arah selatan

hingga berlabuh di telinga pekak sang sepuh

terbetik warta, 

netra batinnya merasa membaca

terpantik artha, 

sastra agungnya terpatri jelata


Tongkat kakinya bersih

masih sehat sekuat muda 

sudah ditempa oleh jutaan

 petuah beranak cucu

bergerak merusak hingga 

belukar membakar hati

pada nyala api yang masih

 belum jua padam

detak waktu yang belum tentu

 meronta lalu retak

ku tunggu di sini

pada pantai tanganku melambai


Hutan belukar 

di tukar oleh akar kehidupan

angin badai pandai berkisah

 lalu pisah sebentar

kata-katanya masih sama

 ramahnya saat bersua

taman hatinya membujuk

 sejuk nan tertegun

apalagi ketika harumnya 

secangkir kopi hangat

masih ku teguk pada 

cangkirnya yang masih utuh



       Penulis : Fridolynus Sada

       Asal      : Kupang NTT


Hobby menulis apa saja dan pernah meraih prestasi terbaik dalam ajang kepenulisan sastra.


      "Menulis itu bagaikan melata,

       Melatih kata yang terbata"


         Salam Literasi.










 





Posting Komentar

0 Komentar