005

header ads

Penuh Hikmah : Fiana Winata

 Penuh Hikmah

Oleh: Fiana Winata


Terlahir sebagai bangsawan rupawan

Mapan dunia tapi sepi iman

Iman berseru mencari kebenaran

Alam menuntunnya mencintai Tuhan

Disetiap langkahnya membawa kehidupan

Berjuluk khidir karena kebesaran Tuhan

Inilah kisahnya membawa pelajaran

berilmu luas dan sabar yang dalam

Tak ragu akan seruan alam

Berjalan mencari kebenaran

Mengungkap misteri karena cinta yang diagungkan

Bukittinggi, 4 Juli 2022














Hidup Adalah Pelajaran

Oleh: Fiana Winata


Alam terkembang menjadi pelajaran

Tugas insan menyempurnakan iman

Berjalan sesuai titah dan keyakinan

Apa yang tertulis syarat akan kebajikan

Tangan diciptakan untuk menggenggam

Hati diciptakan untuk melapangkan

Tulus dan kasih menjadi bagian

Tapi iman penyelamat ketiadaan

Sungguh indah lukisan alam

Memampukan yang telah dipilih karena keyakinan

Pada-nya tempat berpulang

Jalan-Nya penuh liku dan godaan

Tapi akhirnya indah mewangi sepanjang zaman

Bukittinggi, 4 Juli 2022












Sang Murobbi

Oleh: Fiana Winata


Mengenalnya dalam revolusi kehidupan

Entah bagaimana awalnya lalu dipertemukan

Ngobrol perkara iman untuk menetapkan keputusan

Saat itu kisahmu pelepas dahaga di padang gersang

Sungguh tidak hanya aku yang fakir dalam kehidupan

Sahabat pilihan mengalami apa yang aku rasakan

Tak pantas untuk bimbang

Tak pantas larut dalam kesedihan

Bukankah senja akan berganti mentari bersinar

Mentor saat sepi datang

Mentor saat ragu memilih tujuan

Jalan ini telah Allah pilihkan

Kisah ini menjadi awal bunga bermekaran

Lama tak dipertemukan tapi doa kembali menyatukan

Tunggu…

Masih kubaca dalam keraguan

Akankah surga memanggil untuk mengikhlaskan

Tunduk pada sunah orang-orang beriman

Bukittinggi, 4 Juli 2022







Terbujur Kaku Dalam Penantian

Oleh: Fiana Winata


Bertahan mengusir sepi

Tak terdengar lagi burung bernyanyi

Dulu tangan saling menggenggam

Tapi alam berkata untuk mengikhlaskan

Atma ini menyelusuri jalan yang panjang

Meretas duri yang berjatuhan

Berharap hadirnya seorang teman

Bukankah Allah sebaik-baik tempat berpulang

Lalu mengapa berharap pada insan

Sepintas aku lalai pada sandaran iman

Mendadak sepi dan fakir pada kebesaran Tuhan

Alam telah melukiskan

Bunga yang berguguran akan kembali bermekaran

Lihat jalannya penuh liku

Tapi cinta semesta semakin syahdu

Bersatu dalam pinta tiada jemu

Bersujud di malam penuh haru

Jika tidak pada dunia

Maka maut akan merindu

Bukittinggi, 4 Juli 2022






Bionarasi


Fiana Winata. Wanita kelahiran Cirebon, Jawa Barat saat ini berdomisili di Bukittinggi. Kegiatan hari ini sebagai pendidik di SMP Islam Al Ishlah Bukittinggi. Menulis lima buku tunggal puisi dan empat belas antologi. Beberapa tulisan sudah dimuat di surat kabar dan media online. Silakan sapa penulis ig.ofie_gw atau fb.Fiana Winata.


Posting Komentar

0 Komentar