005

header ads

Mendung | Puisi Asep Perdiansyah

 Mendung

| Puisi Asep Perdiansyah


Awan menyapa angin

Saling berkejar-kejaran

Burung berterbangan

Daun berjatuhan


Derai air menetes ke bumi

Lantunan suara katak berbunyi

Duduk termenung sendiri

Rumput hijau menari


Seorang anak kecil berlari

Melihat seekor merpati

Air mata menetes dipipi

Melihat Ibu pertiwi


Melewati jalan tanah merah

Penuh dengan lubang dan air

Menyeberangi sungai

Hampir terputus tali


Inilah perjalanan negeri

Jalan rusak berselimut mimpi

Berenang bagaikan kali

Menyambut sebuah Mentari


Kalimantan Tengah, 22 Oktober 2021


















Belahan Jiwa

Karya Asep Perdiansyah


Ada namamu pada setiap detak jantungku

Mengiringi alunan langkahku

Merasuk dalam relung jiwaku

Senyummu selalu dalam pikiranku


Udara sampaikan salam rindu

Lewat rintik hujan sore ini

Membasahi bunga yang bersemi

Hingga menemani mimpi


Berjalan melewati waktu

Bersama dengan dirimu

Membangun cerita

Mengukir sebuah dikenangan


Bahuku siap untuk bersandar

Kakiku menemanimu berjalan

Menggapai angkasa

Mengarungi Samudra


Belahan jiwa

Kau oksigen dalam jantungku

Sebentar saja tanpamu

Maka Aku akan sesak

Hingga menutup mata


Kalimantan Tengah, 22 Oktober 2021

















Awan

Karya Asep Perdiansyah


Putih, hitam, dan biru di angkasa

Melirik pepohonan hijau

Bertiup angin menerbangkan debu

Matahari memancarkan kilau


Lukisan awan tergambar di danau

Senada dengan kicau burung

Ikan memacarkan warna emas

Suara katak bersautan


Batu berdiri kokoh di sungai

Terendam dengan dinginnya air

Bunga mulai bermekaran

Menyampaikan senyuman


Semut berbaris di antara rumput

Kupu-kupu hinggap pada bunga

Angin menyapa dedaunan

Kicau burung bersautan


Alam tetaplah lestari

Memberi kesejukan dalam hati

Sebelum Engkau rusak

Bencana menanti


Kalimantan Tengah, 1 November 2021


















AIR

Karya Asep Perdiansyah


Air mengalir di sungai

Jernih menawan

Terlihat ikan berwarna-warni

Berlari kesana dan kemari


Air walaupun tinggi

Kau mengalir ketempat yang rendah

Mengairi sawah-sawah

Menyegarkan pohon yang mulai layu


Air kau menyegarkan dahaga

Apa jadinya bumi tanpamu

Lihat kini sungai mulai menghitam

Sampah menjadi temanmu


Salahkan Aku keluarkan Banjir

Salahkah Aku keluarkan Tsunami

Rintik hujan membawa pilu

Semuanya akan kembali ke pencipta Mu


Rindu bermain air terjun

Rindu bermain air laut

Rindu bermain air sungai

Rindu bermain air hujan


Air menenangkan hati

Senandung gemercik dijiwa

Mengobati hati yang terluka

Hingga nafas ini akan terhenti


Kalimantan Tengah, 21 Oktober 2021









Rindu

Karya Asep Perdiansyah


Sunyi memandang tetes air hujan

Mengalir gemercik diselokan

Angin berhembus membelai ikan

Salam rindu yang tak tersampaikan


Udara menemani bayangan

Senyum manis dalam angan

Daun hijau berjatuhan

Senja indah berselimut awan


Deraian air mata tak tertahan

Jatuh dengan perlahan

Senandung lagu tercurahkan

Sendiri berselimut hutan


Inilah sebuah perjalanan

Menggapai sebuah tujuan

Akan menjadi kenangan

Tak terlupakan dimasa depan


Kalimantan Tengah, 13 Oktober 2021







Biodata

Asep Perdiansyah, S.Pd., M.Pd., Gr. lahir di Panjang, 03 Februari 1989. Riwayat pendidikan  S1 FKIP Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Lampung dan S2 Program Studi Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (MPBSI) Universitas Lampung. Karya-karya puisi telah dimuat di media lokal dan nasional. Beberapa buku antologi puisinya “Cerita Tentang Kita”, “Di Ujung Jalan”, dan “Time Line”. Seorang Kepala SMK Maharati Kalimanatan Tengah. Juara Kepala Sekolah Berprestasi Jenjang SMK Tingkat Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2021. Finalis Pekan Inovasi Guru yang diselenggarakan oleh Yayasan Astra Michael D. Ruslim 2021.

















Posting Komentar

0 Komentar