TERATAIMU
Nanda Candra Kirana Silitonga
Pagi ini terataimu layu
entah apa penyebab kolam hatimu mengering
mungkin gumamku mengusikmu
Tangkaimu terlalu rapuh
Bungamu terlalu merah
Aku titip janji di pelopakmu
agar saat aku pulang
tetap ada teratai yang mengembang
Berjalanlah pelan,
ikuti bisik sang balam
ia akan mengenangmu
sebagai penghujat malam
memberimu tanda
memintamu melihat hujan
menghitung kenang
Langkat 14 Juli 2022
JUGA BILA
Nanda Candra Kirana Silitonga
Juga kami memahamimu
Juga kabut memisahkanmu
Juga sesak menyudutkanmu
Juga jarak melelahkanmu
Juga kamu menjaga muka
Bila egomu menjadi raja
Bila raja diperbudak ego
Bila budak ego menjadi raja
Bila raja ego menjadi budak
Juga bila bila lainnya
Lainnya juga bila bila
Langkat, 15 Juli 2022
Nanda Candra Kirana Silitonga, berdomisili di Langkat Sumatera Utara. Berprofesi sebagai seorang guru di MTsN 1 Langkat. Menyukai sastra sejak SMA. Alumni Pondok Pesantren Al-Husna Marindal I Kec. Patumbak Kab. Deli Serdang SUMUT & Alumni UMN Al-Washliyah Medan. Pernah menjad anggota 2 komunitas menulis; KOMA Medan & Semut Merah.
0 Komentar
Andai bisa klaim Honor untuk karya puisi dan cerpen yang tayang sejak 1 April 2024