005

header ads

Puisi RAIH KEHIDUPAN karya Agnes Adhani

 RAIH KEHIDUPAN

Agnes Adhani


Hidup harus berubah

Setiap saat harus berbenah

Agar tidak hanyut dan bubrah

Tak bisa biarlah dan menyerah

Menjadi perempuan memang tidak mudah

Dalam diam apalagi berulah

Ah.


Perempuan diperlakukan tidak adil

Karena tidak pernah memanggul bedil

Dianggap tidak memberi andil

Dipandang kecil

Seperti upil atau kutil

Walau hanya gempil

Dianggap nyempil


Diperlakukan kasar dianggap kodrat

Teriak dianggap khianat

Di luar rumah dihujat

Di rumah dilumat

Dunia seakan kiamat

Bila tak kuat

skakmat


Hidup harus semakin bermutu

Tidak dengan rutuk dan gerutu

Berusaha mencari sekutu

Untuk tetap melaju

Arah tertuju

Hanya satu

Maju.


Hidup harus beradaptasi cara anyar

Mengedukasi sesama agar belajar

Berpikir dengan pintar

Berperilaku terpelajar

Ada yang dikejar

Terang pijar

Menyongsong fajar.


Hidup harus berlanjut terus

Tak bisa semangat tergerus

Oleh aneka arus

Jadikan hidup tak terurus

Jalani hidup dengan serius

Memohon tanpa putus

Lurus religius.


Hidup harus mengarah kiblat

Mengusahakan selalu sehat

Menjalankannya penuh semangat

Berdoa dengan penuh khidmat

Bersaudara penuh hormat

Tak khianat

Hebat.


Berikhtiar tiada lelah

Langkah demi langkah

Tak mengenal kata kalah

Otot, otak, hati diolah

Agar kuat tak goyah

Hadapi dunia yang selalu berubah

Berserah hanya kepada Allah.


Namaku Agnes Adhani, menikmati dunia sudah 50 tahun lebih. Profesi utamaku sebagai ibu rumah tangga dengan dua anak, Brigitta Davina Prabawati dan Christopher Davito Prabandewa. Selain itu sejak 1990 menjadi dosen Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya kampus Kota Madiun. Kegiatan sosial yang kutekuni adalah menjadi relawan di  Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak dan menjadi pegiat literasi. Menulis puisi, cerpen, cernak, dan novel adalah passion, terutama selama masa pandemi.


Posting Komentar

0 Komentar