005

header ads

Puisi Yanuar Abdillah Setiadi | Sesampainya di Pelabuhan Kemenangan

 Yanuar Abdillah Setiadi

Sesampainya di Pelabuhan Kemenangan


Pelabuhan Cahaya kian dekat

Kita mendayung amalan selama tiga puluh hari di Samudera Ramadan

Di tengah tekanan huru-hara gelombang hasrat yang berkecamuk

Guntur godaan sesekali menyambar langkah hingga goyah dan hendak terpelanting

Namun, keteguhan layar yang membentangkan iman siap menerjang segala badai godaan. 

Dan tibalah kita di tepi pelabuhan kemenangan, kita bertemu dengan sanak saudara dengan nuansa rindu dan kesucian yang mencuci noktah dosa dalam perjalanan yang telah lalu. 


Purbalingga, 1 Syawal 1443 H






















Yanuar Abdillah Setiadi 

THR


Seperti menanti hujan dari langit 

Setelah mendung mengungkung:

akan segera Jatuh. 

Seperti menanti durian yang telah

masak pada batang pohon:

akan segera gugur. 


Amplop disebar pada tangan anak-anak

merekahkan  senyum pada bibir suci yang berlatih berpuasa 

selama sebulan dan bergembira menyambut hari raya. 


Purbalingga, 1 Syawal 1443 H


















Yanuar Abdillah Setiadi

Silaturahim


Menyambung seutas tali yang telah lama direnggang

Oleh jarak dan berbagai kepentingan pekerjaan. 

Kini, kita saling menarik jarak

Memintal pertemuan yang dijahit atas asas kekeluargaan

Menjelma pertemuan selembut kain sutera

yang suci: pasca noda-noda dalam hati kita

gugur dipetik tangan-tangan yang saling maaf-memaafkan

dalam jabat tangan. 


Purbalingga, 1 Syawal 1443 H




















Yanuar Abdillah Setiadi

Khong Guan


Ayah memberikan sekaleng Khong Guan sebagai THR ramadan. 

Setelah aku buka,

ternyata berisi berbagai macam puisi JokPin yang masih renyah 

dan siap disantap dengan setoples rengginang. 


Purbalingga, 1 Syawal 1443 H
























Yanuar Abdillah Setiadi

Opor Ayam


Adonan ayam mengundang pertemuan di 

meja perjamuan. Kuah santan kental merekatkatkan

hubungan yang kian renggang oleh jarak. Aroma

sedapnya menabuh-nabuh penciuman para anaknya 

yang sedang merantau supaya lekas pulang. 


Wajah-wajah riang saling menuang opor ayam dalam

piring-piring yang suci. Mengisi perut yang kosong

pasca keliling satu kampung untuk saling meminta dan memberi maaf. 


Purbalingga, 1 Syawal 1443 H



















Yanuar Abdillah Setiadi

Takbir


Gema dilantunkan dipenjuru langit

Mengetuk pintu langit dengan takbir

Berbondong-bondong malaikat memeriahkan

malam kemenangan

Para insan berbaur dengan penuh keriangan 

menuju masjid-masid menggelorkan rasa syukur

Malam menjadi riuh dalam haribaan takbir

yang memeluk erat kemenangan di malam

Perayaan. 


Purbalingga, 1 Syawal 1443 H



















Yanuar Abdillah Setiadi

Mudik


Ayah menyiapkan secangkir kopi

di depan teras rumah. Ia bersiap untuk bersulang

rindu dengan anak lanangnya yang telah lama 

tak pulang ke rumah. 

Setelah sekian lama menunggu, anaknya pulang 

Tangis pecah dan air mata tumpah

rasa syukur berceceran di teras rumah. 


Purbalingga, 1 Syawal 1443 H





















Yanuar Abdillah Setiadi, lahir di Purbalingga, 01 Januari 2001. Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab UIN Saifuddin Zuhri Purwokerto. Santri Pondok  Pesantren Modern El-Furqon Purwokerto. Karyanya telah tertulis di berbagai media diantaranya; Majalah An-Nuqtoh, litera.co, tajdid.id mbludus.com, ruangjaga.com, sukusastra.com, gokenje.id, geger.id, metafor.id, lamanriau.com, lenggokmedia.com, morfobiru.com, labrak.co, maca.web.id. dan literasikalbar.com. Juara 3 LCQN Pena Artas, Juara 3 LCPN Komunitas Tanjungisme, Juara 2 LCPTN Mannera. No. Rek: BRI  6817-01-025174-53-6 (Atas nama Yanuar Abdillah Setiadi), Wa: 085865771853, Facebook: Yanuar Abdillah Setiadi, Instagram: @yanuarabdillahsetiadi









Posting Komentar

0 Komentar