005

header ads

PUISI SURAT DARI RUMAH POHON | ERNA WINARSIH WIYONO

 SURAT DARI RUMAH POHON |

ERNA WINARSIH WIYONO


1//

Kamu tahu aku menunggumu dari tadi hingga senja tak terbentuk lagi. Sepeda keranjang bambu berpita biru dan gaun berwarna kuning terang serta flat shoes merah jambu. lalu strawberry yang meleleh bersama maroon cookies, melintasi anak-anak sungai. 

2//

Paragraf berlalu saat kita menemukan kepiting-kepiting lucu, bermain istana pasir dan bersanding dengan deburan ombak, kita semua merindu dari jauhnya jarak antara kota tua dan desa tertinggal, hati yang sedang mencari dermaga yang bersedia menampung orkestra cinta tanpa syarat. 

3//

Rumah itu menunggu bersama selendang cita yang diwakili nada tanpa tunggu, berlari kencang tanpa letih tak sabar menuju arahmu, catatan takdir tidak terduga.

4//

Do, Aku telah mengenalmu bahkan sebelum bertemu denganmu

Re, Matahari yang tak henti memberi kecup hangat

Mi, Hujan yang menggambarkan harap dalam cangkir cangkir pelangi

Fa, Mencintai dari kekuranganmu

Sol, Ratusan atau bahkan hingga bilangan tak terhingga dari sebuah tanda tanya dari musim panas hingga semi dan layang layang berbentuk sepasang burung merpati menari di awan biru

La,Lemahmu kuatku

Ti, Darimu aku bisa merasakan kesungguhan hati

Do, Tuhan mengirimkanmu pada waktu yang tepat sekalipun jarum pernah merusak vena


5//

Buku itu sedang bercerita dalam arti sunyi yang tak perih lagi, kursi kayu dan serenade di penghujung waktu kala kalam tak lagi bisa kau cegah, Dia penuh kasih untuk berkasih dan berbagi, semesta merunduk ketika lonceng bahagia disematkan pada padu padan hati yang tak ingin ingkar,bahwa rumah itu bercerita tentang penantianku pada cinta yang tak lagi membawa angin duka


2022.

Erna Winarsih Wiyono




MARTA dan MARTINA


Berjalan menyusuri sungai yang bening dengan ikan-ikan beraneka warna. Marta dan Martina besar dalam naungan atap langit,di dalam hiruk pikuk kota yang tak pernah tidur. Di sini dalam ruang waktu yang tidak tersentuh jam dinding,tanpa batasan detik,menit,jam,harinya. 


Marta tidak pernah tahu rasanya gaun dari kantung butik namun Martina sedikit merasakan sentuhan Hermes. di sini beradu pandang menunggu ritme mempertemukan keduanya kembali,saat Father membawanya dalam sunyi gereja tua di desa Greenlisly. Marta berjalan bersama rosario tanpa henti,mengubur semua nafsu duniawi menjadi embun pelayan Tuhan. Berlari bersama dalam layang-layang kertas, terjatuh dalam sunyi hutan belakang rumah,memetik jamur hutan dan membaginya setelah tersaji menjadi sup jamur bening, menolong seekor keledai yang akan melahirkan bayi pertamanya, bercerita sambil saling mengepang rambut.


Kotak musik yang menjadi memori mereka sudah terhempas kala badai mengguncang tanah Greenlisly. tentang sekolah yang menjadi agenda utama keduanya, surat dari mama yang sudah jauh meninggalkan mereka tanpa nurani dengan pria selain papa,tidak pernah lagi datang semenjak Martina resmi diadopsi oleh Tuan Tanah Fredly, hanya ada rasa tidak percaya lagi dari keduanya pada sang mama. 

saat peribahasa yang menyatakan bahwa; 

"Surga itu di telapak kaki ibu."


Tuhan,masihkan itu berlaku bila mama membuang kami?


2022.

Erna Winarsih Wiyono



.


ERNA WINARSIH WIYONO,

Lahir di bulan Oktober, menekuni dunia tulis menulis semenjak duduk di bangku kelas 4 SD, dan masuk di dunia lukis dari tahun 2009. di 2009 lebih memfokuskan pada bidang seni rupa. tahun 2015 gairah menulisnya kembali bangkit setelah lama vakum menulis, lalu bergabung di grup-grup sastra dan kelas kepenulisan online ;

Komunitas JSM (JAGAT SASTRA MILENIA), Forum Penulis Bacaan Anak, Sahabat Bentara Budaya, dll

 juga tergabung di grup sketsa, lukis, dan ilustrator ; KamiSketsaGalnas, KOLCAI CHAPTER JABODETABEKA, KOLCAI INDONESIA, BOGOR SKETCHERS, WE for Enthusiasts only, Perupa Perempuan Bogor, Sahabat PPB, Ilustrator Keren dan Mantap, Ilustrasee Indonesia, Watercolor Impressionist, World Watercolor Group,dll

 Buku Puisi Tunggalnya TEA WITHOUT SUGAR, terbit di tahun 2018, Teras Budaya Jakarta.

Karya tulisnya diterbitkan di sejumlah Antologi kumpulan puisi bersama antara lain;

Rampai  Serenade Rasa, Pustaka Kata (2015), Mengulum Usia, Pustaka Kata (2015), The First Drop Of Rain (2017), A Skyful Of Rain (2018), PEREMPUAN MEMANDANG DUNIA, 136 Penyair Perempuan Dunia (2018), 101 Penyair Maya, Genre Buku Yogyakarta (2019), 100 Penyair Antologi Puisi Binjai (2019), 1000 tahun jejak peradaban situs kota Cina dalam puisi, Kosambi (2019), 18 Penulis Sepucuk Surat Cinta,, FAM PUBLISHING (2020), Kepada pedang dan nyala api, KKK (2020), Obituari Mengenang penyair Yoevita S (2021), Antologi Puisi Peradaban Masyarakat Cerdas 5.0 dalam puisi, JSM (2021), Festival Sastra Internasional Gunung Bintan, FSIGB, jazirah 8 (2021), 100 Besar Sayembara Puisi, Koprol Iklim & Sajak Liars, Puisi 22 Perempuan Indonesia “BULAN BUNG KARNO 2022”, dll

Perempuan yang kerap disapa dengan sebutan Na ini juga aktif dalam perform panggung  pembacaan puisi, diantaranya di tahun 2017 & 2018 ia mengikuti Women Poetry Slam 2017 & 2018, sebagai rangkaian agenda dari UWRF, Ubud Writers & Readers Festival 2017 & 2018 di Ubud, Bali dan beberapa pembacaan puisi lainnya dalam berbagai event literasi.

Karya tulisnya juga dimuat di beberapa media online dan cetak; fimela.com,Majalah Purakasastra, theAsianparent community Seputar Bunda, Majalah Digital Cantante, Fokus Metro Sulbar, Rubrik Opini MataRasa, dll


Selain menulis juga aktif melukis dan mengikuti beberapa pameran lukis bersama seperti ;

Pameran Perupa Perempuan Bogor I’mInLove, Rumah dinas walikota Bogor (2019),

Pameran Daring Manifesto VII “Pandemi”,Galeri Nasional Indonesia (2020). Pameran Seni Lukis Karya Wanita Pelukis Indonesia 10-16 April 2021, Taman Budaya Jawa Tengah, Surakarta (2021). Playground Exhibition, Galeri Saku (2021). Pameran Kolektif Tersajakkanlah “Merajang Koma” @2madison gallery (2022). Pameran Seni Rupa “NUJUDIBUMI” perupa Perempuan Bogor N’Friends @Bentara Budaya Jakarta, 14-22 Mei 2022.

Saat ini berdomisili di Bogor, Jawa barat dan berprofesi sebagai creative manager untuk Teddy Arte Lukisan Daun & Kopi, membantu memanage lukisan sang suami, Teddy Arte semenjak pertengahan 2018. tak hanya itu pasutri ini beberapa kali mengadakan kolaborasi bersama, menggabungkan literasi dan seni rupa, diantaranya;

Sajak Selasa PEREMPUAN DAN LAUT, Bentara Budaya Jakarta (2019). PAGELARAN KITAB DAUN, Galeri Indonesia Kaya (2019), dll

Kontak Aktif :

WA : 0811-8860-280

FB : Erna Winarsih Wiyono (Na)

IG : @na_wiyono

Podcast : Hallo, Saya Erna Winarsih Wiyono

(Anchor, Spotify, Apple Podcasts, Breaker, Castbox, Google Podcasts, Overcasts,Pocket Casts, Radio Public)





Posting Komentar

0 Komentar