005

header ads

Puisi Ngadi Nugroho | ZIARAH MIMPI


Menjejak langit sore menuju belukar sepi. Rindu pada sekumpulan doa-doa membatu. Menjadi kapal-kapal pelayaran menuju sore yang layu.

Matamu tak terlihat lagi rona mentari. Ditimpa sinar saga senja. Aku yang berjalan menuju tilasmu mencoba bermesraan bersama sunyi. 

Sekeranjang kecil doa-doa tlah kupersiapkan, kubeli di sepanjang jalan menuju rumahmu yang teramat asing bagiku. Hanya peta wajahmu dan berbuku-buku tentang rindu yang kubaca, berhasil membawaku menujumu.

Bangunlah dari jiwaku agar aku bisa bicara. Memandangmu kembali di sore hari ini. Berceritalah seperti biasanya. Sambil sesekali tersenyum memaklumi segala yang terjadi. Saat remuk menjadi bumbu yang harus disesapi.

Aku masih berdiri di barisan nisan-nisan yang dibasuh terik dan hujan. Menunggumu berbicara dan bercerita di jiwa kami,seperti suluh-suluh  yang dinyalakan. Pada jiwa-jiwa kami yang kau tinggalkan. Pernah bersamamu sajak-sajak kehidupan kubaca perlahan-lahan.

Kaliwungu, 2022

LAYANG-LAYANG KERTAS

Tersangkut di dahan tua. Menyendiri bercumbu dengan daun-daun perawan. Dan dihantam cemburu sang hujan. Mengerontang menjadi serpihan yang hancur dibawa air menuju selokan.

Tinggal rangka yang membatu. Menunggu hujan sekali lagi datang. Meleburkan sisa-sisa kenangan bersama bocah-bocah meladang. Bermain bersama angin. Memburu riang. Pulang ke rumah sebagai penghias ruang tamu. Esok siap menyetubuhi kembali langit biru. Menanam kembali tawa, melupakan tangis yang menderas di rumah ibu.

Layang-layang tersangkut di dahan. Menunggu waktu meleburkan rangka-rangka kenangan, meninggalkan kefanaan.

Kaliwungu, 2022


BIODATA:

Ngadi Nugroho

Kelahiran Semarang. Suka menulis dan membaca sajak-sajak. Beberapa sajak terkadang nyumpil di beberapa buku antologi dan media massa online ( antologi dunia; penyair mencatat ingatan, antologi lampion merah dadu, umakaladanews, Mbludus, Riausastra dll)

Email: ng.adinugroho81@gmail.com


Posting Komentar

0 Komentar