005

header ads

HNN Puisi : Ilham Nuryadi Akbar

 Di Jala Nelayan

Seekor Ikan Tak Pernah Bersedih

Oleh: Ilham Nuryadi Akbar


/ Ayat 1 /

Di jala nelayan,

debur ombak membawa keberkahan

menambus amis tulang belulang

sisik dan cangkang.


Di jala nelayan,

rindu-rindu datang bertandang

terbang dari santan dan jagung

sedari pagi hingga petang telah menunggu di balik tudung.


/ Ayat 2/

Di jala nelayan,

ikan-ikan tak pernah bersedih

tatkala sisik dan insang tanggal di ruas jaring

ikan-ikan hanya beringsut kaku

dengan mata tak terpejam.


Sembari termangu mengingat bijana di dasar lautan,

ikan-ikan tersenyum tentang takdirnya yang telah ditentukan

terpasung

demi menenangkan lambung kidung murung.


/ Ayat 3 /

Di jala nelayan,

semilir angin melimbungkan harapan

nun ke langit lapang tempat Tuhan memandang

di mana Tuhan meniup pergi dan pulang.





Setelah hari mulai petang,

nelayan berlabuh menapaki pesisir basah, berkata;

“Terima kasih, lautan. Tanpa ikan, keluargaku luruh dari senyuman.”

Sedang ikan-ikan berkelindan di atas sampan, litani;

“Terima kasih, nelayan. Tanpa jala, kami tidak dapat menemui Tuhan.”


Bekasi, 05 April 2022



























 

Ilham Nuryadi Akbar, lahir pada 11 Februari 1995 di Banda Aceh. Saat ini sedang merantau ke Kota Bekasi Provinsi Jawa Barat. Buku pertamanya diterbitkan oleh Alinea Medika Pustaka dengan judul; Kemarau Di Matamu Hujan Di Mataku. Terpilih sebagai juara 2 pada Festival Penulis Cerpen dan Puisi Nasional. Beberapa puisi dan cerpen juga telah banyak terangkum pada belasan Antologi, juga media seperti; kumparan.co, ide-ide.id, barisan.co, negerikertas, tirastime, majalah elipsis, dll. Bergabung di Community Pena Terbang (COMPETER) – Indonesia. Instagram @ilhamfellow, Facebook @IlhamAkbar, Whatsapp 08111130295.





Posting Komentar

0 Komentar