005

header ads

PUISI SIMON KOMBA MANU

 TERIMA KASIH PUNDAKMU

(Karya Simon Komba Manu, Guru Pada SMPN 3 Wewewa Tengah, Kabupaten Sumba Barat Daya, Provinsi Nusa Tenggara Timur)


Kau berteman dengan mentari pagi

Yang kadang datang menjemputmu

Kadang juga kau menjemputnya

Tujuh hari kini tiba

Masih bersama sinarnya

Sinar yang tak secerah sinar ibu

Pundak itu

Yang tegak disetiap kokok ayam

Lalu semangat dan letih saat lesap bayangmu

Dan akhirnya tersenyum disetiap nyanyian jangkrik

Apa yang kau minta dariku?

Balada?

Ya, memang ini kisahmu.

Dan kau adalah kisah

Himne?

Ya, kau adalah pahlawan yang berkisah

Ode?

Ya, jasamu memang kusanjung.

Epigram?

Ya, aku mau hidup denganmu 1001 tahun lagi

Romance?

Ya, aku mencintaimu tanpa cinta.

Elegi?

Ya, aku ingin meratapi waktu yang klak akan berlalu.

Satire?

Ya, kau terlalu perkasa memikul cintamu.

Kau terlalu perkasa

Perkasa

Sampai ku tak tahu:

Kapan aku disini,

Mengapa aku di sini,

Ya, aku masih di sini, Ayah.


(Puisi ini didedikasikan seutuhnya untuk Ayah yang kini sudah renta)

Simon Komba Manu, S.Pd., Gr. Guru Bahasa Indonesia pada SMP Negeri 3 Wewewa Tengah Kabupaten Sumba Barat Daya Provinsi Nusa Tenggara Timur. Saya terlahir sebagai bungsu dari 7 bersaudara yang lahir pada 14 September 1991. Saya merupakan sarjana pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia tamatan dari Universitas Nusa Cendana pada tahun 2013. Sekarang saya berstatus sebagai PNS di sekolah tempat saya mengabdi sejak januari 2021.



Posting Komentar

0 Komentar