005

header ads

Puisi Lintang Ayu

 BERITA ANGIN SORE

Puisi : Lintang Ayu



Lorong-lorong waktu menderak lori lawas

menyeret jejak kaki kecil berlari


aku melihat sebaris angin sore

menukik di sela gedung bertingkat

meronce desah nafasnya 

bersama daun basah di setiap

pedestrian kota


pukul empat sore melangkah

menengok kastil kematian franz kafka


para lidah menelan ludah

berita sore meretas Wabah 


aku melihat angin melingkung

di simpang tempat kita bernaung

: menepi


pukul empat sore melangkah

menengok kastil kematian franz kafka


angin Wabah mengurai kata demi kata

suatu warta

masih melagukan nafas anak manusia

masih merebahkan rasa 

masih memeram mimpi

masih menunggu kesah

masih

di ambang selasar raga yang meregang


sementara barisan doa meraung ke atap

langit

mendongak lurus kepada rimbun ranting 

basah

menengadah


hari berganti tahun, 

musim masih saja meniup sangkakala

di pojok ujung jalan itu, anak manusia bergulat 

dengan cerita victor hugo

biarkan saja! 


satire bertebaran di atas meja penyair

aku melihat angin sore meniupinya

"Tanggung," katanya


pukul empat sore melangkah

menengok kastil kematian franz kafka


aku masih melihat

angin sore menyerantakan berita

: Wabah





Solo, 25/02/2022


***

Lintang Ayu adalah nama pena. Lahir tepat di tanah Surakarta sebagai Ayu Diahastuti. Senang membaca segala jenis bacaan,  senang memotret dan menulis. Sebagai kontributor puisi, cerpen dan beragam artikel di blog keroyokan Kompasiana, juga menulis puisi dan cerpen di Wattpad. Sebagai kontributor di buku antologi puisi "Cinta yang Terpatri di Batu Keabadian"  dan "Like The Sound of Falling Rain".

Sila kunjungi akun Ige @ayu.diahas07, ato FB di akun Agnes Diah, atau Tweeter @AgnesDiah6


Posting Komentar

0 Komentar