005

header ads

[TERBAIK] Puisi KURNIA EFFENDI

SATU JAWABAN UNTUK BANYAK PERTANYAAN


Apakah hidup dimulai dari mata air?


Dari yang seharusnya rahasia, ia memancar


Menyibak gelap dengan hasrat yang kalap


Namun sekarang kita sama tahu


 


Layar-layar virtual elok mempertunjukkan desir


Atas nama fantasi, imaji yang sarat nilai-nilai seni


Cinta, katamu selembut beledu, dan segalanya melewati


Batas. Kini api tak menunggu berasap, menyala


 


Di mana pun tungku pasrah atau bergairah


Apakah hidup dimulai dari cahaya?


Saat matahari lewat sepenggalah, sebagian besar


Makhluk masih tergulung selimut lelap


 


Kenanglah cahaya ledakan yang menyisakan


Lubang. Hati manusia di mana-mana geronggang


Dan engkau dengan mudah tersesat dalam kelam


Jalan yang kauciptakan sendiri. Lorong panjang


 


Keputusasaan, setelah letih mencari satu jawaban


Dari ribuan pertanyaan yang kauseru-serukan


Apakah hidup dimulai dari suara?


Dengarlah janjimu sebelum keluar pintu. Tercatat


 


Dalam artefak sunyi yang akan ditagih pada


Hari kebangkitan dan—juga atau—perhitungan


Betapa sibuk kaugemakan suara-suara ke kiri, pun


Ke kanan. Terdengar atau terngiang. Menjelma


 


Ribuan jawaban untuk satu pertanyaan yang


Sungguh sederhana: Siapakah engkau?


Merunut sia-sia sampai muasal tak terhingga


Apakah hidup dimulai dari kekosongan?


 


Seperti mata yang buta oleh kilau dunia pertama


Tabula rasa yang belum terisi asam dan basa


Kecuali nyali ayah dan kasih bunda. Sebelum meletus


Pertengkaran mereka, kembali mencari tahu:


 


Siapakah engkau? Apakah hidup dimulai


Dari ditetapkannya waktu sebelum ruang?


Mereka saling mencari dan hilang ditelan ilusi


Apakah hidup dimulai dari jawaban?


 


Untuk ribuan tanya yang tegak menjelma hutan


Untuk jutaan tanya yang berhimpun sebagai samudra


Apakah hidup dimulai dari pertanyaan?


Kalau benar: inilah sebuah awal


 


Jakarta, Februari 2022


 



Kurnia Effendi lahir di Tegal, 20 Oktober 1960. Menulis di media massa pertama kali tahun 1978. Hingga kini telah menerbitkan 25 buku aneka genre (puisi, cerpen, esai, novel, dan memoar). Penghargaan yang diterima antara lain: 5 besar Khatulistiwa Literary Award (kumcer Kincir Api, 2006), penghargaan sastra Badan Bahasa (kumcer Anak Arloji, 2013), anugerah pustaka terbaik 3 bidang puisi Perpustakaan Nasional (Mencari Raden Saleh, 2019). Dua buku terbaru yang terbit: Pangeran dari Timur (novel, 2020, ditulis bersama Iksaka Banu), Setelah Lima Belas Kabisat (kumpulan puisi, 2021). Tinggal dan bergiat di Jakarta. Dapat ditemui melalui email: kurnia_ef@yahoo.com dan WA 0811859603





Posting Komentar

0 Komentar