RINDUKU TAK PERNAH BEKU
-: Nduk K.
aku ingin berenang dalam kolam cintamu
agar capai bahagia namun yang terjelma diri terluka
aroma neraka membahana penuh cinta palsu
hanya karena bertaruh sepasang sepatu
menghentak menyadarkan diri akan sikap dungu
mungkin terlalu mengharap cinta yang abadi aku
tak pernah terbayangkan jika suatu ketika
ada perubahan wacana tentang cinta
dengan beribu definisi membingungkan
padahal cinta adalah soal rasa
yang sulit diurai dengan sejuta sajak
atau diterangkan dalam selaksa puisi
bahkan dalam karya sastra terpanjang
tuk ungkapkan gelisahku padamu
wahai perempuan yang sulit kutemui
adakah engkau juga mengerti
cintaku padamu
bukan semata-mata syahwati
bukan sekadar karena birahi
tapi,
aku mencintaimu karena cinta itu sendiri
karena engkau wanita dan aku lelaki
wahai kekasih sejatiku
ajari aku ubah kekalahan jadi kebahagiaan
dengan kejujuran cinta
cintaku sudah memviralkan manteranya.
di hati kita berdua.
hatiku selalu meneriakkan namamu
karena rinduku tak pernah beku
yang menentukan kematian tuhan
yang memberi pengobatan dokter
yang mengorbankan nyawa kesatria
yang mencairkan rindu kekasih sejati.
Tangerang, 28 Februari 2022
***
BIONARASI
Humam S. Chudori, lahir di Pekalongan 12 Desember 1958. Menempuh Pendidikan SD, SMEP Negeri, SMEA Negeri (semua di Pekalongan). Selama duduk di SMEA mendapat bea siswa dari Gubernur KDH Jawa Tengah. Beberapa kursus pernah diikutinya a.l. Mengetik, Bahasa Inggeris, Tata Buku (Bon A1, A2, B), APM A dan B, Dasar-dasar Manajemen Umum, Dasar-dasar Manajemen Keuangan, dll.
Setelah hijrah ke Jakarta, melanjutkan pendidikan ke Sekolah Tinggi Publisistik – STP, Jakarta (kini IISIP – Institut Ilmu Sosial Ilmu Politik) mengambil jurusan Jurnalistik.
Baru berani memublikasikan tulisannya ke media massa tahun 1984. Karyanya dalam bentuk buku (kumpulan cerpen) a.l: Dua Dunia, Barangkali Tuhan Sedang Mengadili Kita, Percakapan Malam Hari, Perkawinan, dll. Novelnya yang telah terbit a.l.: Ghuffron, Bukan Hak Manusia, Sepiring Nasi Garam, Sobrun Jamil, Rezeki, Berlibur di Desa, dan Hijrah. Kumpulan sajaknya Perjalanan Seribu Airmata. Bukunya yang lain (non fiksi): Liku-liku Perkawinan, Membuat Tempat Tidur Sehat, Membuat Kerajinan dari Tripleks, serta Modul Mendongeng dan Menulis Kreatif (ditulis bersama Gito Waluyo).
Puisi, cerpen, dan artikelnya selain dimuat di media massa juga terkumpul dalam beberapa buku antologi a.l: Sketsa Sastra Indonesia, Menatap Publik, Empat Melongok Dunia, Catatan Perjalanan KSI, Rumah yang Berkabung, Semalam di Pesantren, Kota yang Bernama dan Tak Bernama, Berbisik Pada Dunia, 1550 Mdpl Kopi, Antologi Puisi Indonesia 1997, Alumni Munsi, Batik si Jelita, Mengalir di Oase Matahari Cinta Samudera Kata, Kejernihan Cinta, Gelombang Maritim, Jejak Kata, Buitenzorg, Senandung Wareng di Ujung Benteng, Ije Jela, Sail Cimanuk, Kristal-kristal Diha, Sepasang Camar, Resonansi Indoensia, Tifa Nusantara 2, Jakarta dalam Puisi Mutakhir, Gemam Desau dan Esai, Bordir Umayah, Seratus Puisi Qurani 2016, Bukit Kapur dan Reruntuhan ke Tujuh, dll.
Riwayat kepenulisannya juga tercatat dalam Buku: Apa dan Siapa Penyair Indonesia, Leksikon Kesusastraan Indonesia Modern Edisi Baru susunan Pamusuk Eneste (Djambatan, 1990) Leksikon Sastra Jakarta – Sastrawan Jakarta dan Sekitarnya (DKJ dan Bentang Budaya, 2003), Leksikon susastra susunan Korie Layun Rampan, ensiklopedia penulis sastra Indonesia di Provinsi Banten, serta Leksikon susastra terbitan penerbit lainnya
Tinggal di Pondok Maharta, Blok B-22 No. 7, Pondok Kacang Timur, Tangerang Selatan – 15226. Tlp/ wa 089652019832. Email: hoesanchu@gmail.com
Akun face book humam s. chudori
0 Komentar
Andai bisa klaim Honor untuk karya puisi dan cerpen yang tayang sejak 1 April 2024