005

header ads

Andai Aku Amoeba Oleh: Nur Inda Sutriya




Rengekan ayam kembali terekam

Bangunkan bunga tidur semalam

Mata bengkak berjalan

Menuju sumur berderik di sudut ruangan


       Klucur klucur klucur


Air suci membuncah 

Mencair di segala wajah

Perlahan menetes 

Tersapu angin 


Setengah telu beranak di peraduan

Permadani membentang membentuk kesatuan

Jiwa membungkuk menggapai binar-binar berlian


Di atas seember decitan pelepuh jiwa

Air hujan tumpah

Ada jiwa yang mati, namun ingin bernapas kembali

Hidup di bumi memberi arti, meski lewat spasi

Senyum mengulum sendu, mazmur cinta bersimbah peluh, lalu menggerutu


"Andai aku Amoeba, aku akan membelah diri. Bersinggah di darat dan di laut. Ketika di darat, aku akan membangun jaringan fagositosis di puncak nirwana dan memasungnya di gerai-gerai vakuola. Agar kelak tapak asto melumut jika ruh mulai gabut berkabut.


Dan ketika di laut, sampan kukayuh tanpa ampun. Menyisir getar ombak terkungkung ranum. Jala berkaki harpun kan terbenam luas memukat ikan-ikan liar dari segala tepas ."


Terdiam; raga bersungkem 

Mata telanjang mengundang gerimis

Bunyi harpa terdengar melengking

Senar-senarnya menegang


Terlihat gadis menikam awan, lalu memungut hujan

Dan di akhir pertikaian, ia petik syair dari lagu mutakhir

Tenang, lengang, tentram 



Pasuruan, 22 Februari 2022


 


Nur Inda Sutriya, dara yang terlahir di Pasuruan pada tanggal 08 Nopember 1991. Suka menulis puisi jika hati dan pikiran seirama. Mulai menekuni puisi sejak tahun 2021. Untuk membekali menulisnya, dia mengikuti kelas online puisi (KPO 32) dengan di mentori Muhamad Asqalani Eneste. Saat ini dia tergabung dengan Communitas Pena Terbang Indonesia (COMPETER). Beberapa karya puisinya pernah dimuat di media online, seperti Dermaga Sastra dan Riau Sastra.


Jika ingin berbincang-bincang boleh tuh, japri lewat jalur wa di nomor 081331659317

Fb Nur Indah

IG nurindahsutriyah 


Posting Komentar

0 Komentar