005

header ads

KAU TABURKAN DURI | Ayu Wandira

 KAU TABURKAN DURI

Ayu Wandira



Tertawalah ...

Balutlah luka dengan senyuman

Balutlah duka dengan kebahagiaan

Sampai orang lain berkata ;

“Kamu hebat !”


Taburan duri jatuh di jalan

Aku harus bagaimana ?

Aku terus berjalan, perih tertusuk duri

Harus aku rasakan

Apakah aku harus berhenti ?


Semakin banyak tusukkan duri

Semakin susut akan mimpi

Tapi ...

Ada bisikkan baik yang tidak akan pernah berhenti


Menengok ke belakang

Betapa banyak bekas darah kaki

Menengok ke depan

Ada mimpi yang harus dicari


Duri tetap saja bertaburan

Angin semakin kencang

Daun – daun kian berguguran

Aku harus bagaimana ?


Melihat ke atas, percaya akan kuasa – Nya

Bisikkan itu terus mengikuti

“Kamu harus bisa, dan tengok ke belakang”


Disaat mata melihat ke belakang

Terdengar suara yang begitu keras

“Terus berjalan”

Lebih keras sampai terjatuh

“Lihat Ayah dan Ibumu, menunggu kamu sukses”

Berdiri


Lumuran darah semakin mengotori baju

Melihat ke depan

Taburan duri hilang seketika

Pandangan semakin jelas tuk melihat ke depan

Terus berlari

Melihat ke kanan, ke kiri

Banyak orang menyemangati

Sampai saatnya menemukan

Gerbang kesuksesan selama ini dicari


Sedih, melihat orang – orang

Menaburkan duri di jalanan

Menghampiri tanpa beralas kaki


Beranda Sanggar Pelangi


Posting Komentar

0 Komentar