Tadi malam, via WA, Mbak Inda Raya Saputri mengirim undangan NGOPI, Ngobrol Penak Bareng INDA. Sayang sekali saya kok ya sudah balik Jakarta. Tapi, saya sampaikan bahwa acara tersebut bagus banget, penting dan merupakan "terobosan komunikasi" yang layak menjadi agenda rutin.
Saya sungguh mengapresiasi acara itu. Sebab, sebagai pemimpin, melalui dialog seperti itulah Mbak Inda bisa mendengar apa yang ingin didengar maupun yang tidak ingin didengar. Lewat kegiatan informal seperti itulah lazimnya pemimpin bisa mengkomunikasikan kebijakannya secara cair dan egaliter, sekaligus mengakomodasi saran dan masukan dari rakyatnya.
Andai saya bisa hadir, tanpa pretensi dan apalagi bermaksud menggurui, saya sungguh ingin menyampaikan, tentu dari perspektif budaya, apa yang saya lihat, saya dengar dan saya rasakan selama mempersiapkam diri untuk menikmati hari tua di kota kelahiran ini. Tentang gairah berkesenian di kalangan warga Madiun; ihwal prestasi seni bela diri selain silat yang berkibar di pentas provinsi, nasional bahkan internasional; dan hal-hal lain yang luput atau mungkin tidak tampak dari "ketinggian". Misalnya "luka-luka psikis" yang ditimbulkan kontestasi pilkada di masa-masa yang lalu, yang membuat warga Madiun "terperangkap" dalam kubu-kubu menang-kalah, "tersandera" dalam kecenderungan "berpikir politis" (praktis) yang menyuburkan rasa tidak saling percaya dll dlsb.
Dari perspektif budaya, saya melihat, mendengar dan berkeyakinan bahwa potensi dan energi yang ada di Madiun ini lebih dari cukup untuk bisa mewujudkan suatu kebaikan--antara lain untuk menggerakkan dan menerjemahkan konsep sederhana semisal Rukun Agawe Madiun, Madiun Agawe Rukun, tentu juga kebaikan-kebaikan lain.
Dalam konteks kebutuhan mendengar apa yang ingin didengar maupun yang tidak ingin didengar, acara "Ngopi Penak Bareng INDA" hemat saya merupakan forum dialog yang pas, cocok dan efektif--style khas pemimpin milenial. Saya, sekali lagi, menyampaikan apresiasi yang tinggi bagi terlaksananya "terobosan komunikasi" yang dilakukan Mbak Inda. Sayang, kali ini saya tidak bisa hadir. Lain waktu mudah-mudahan saya juga diundang lagi, walaupun hanya untuk ikut ngopi porsi cangkir cilik.
Selamat NGOPI.
Salam Budaya ~ Harry Tjahjono
#Mojopitu
#jatim
#madiun
#event
#literasi
0 Komentar
Andai bisa klaim Honor untuk karya puisi dan cerpen yang tayang sejak 1 April 2024