005

header ads

Keajaiban Gantungan Kunci

KEAJAIBAN GANTUNGAN KUNCI

Pukul 15.00 aku brangkat dari rumah. Membelah gerimis menuju panti asuhan Lentera Hati, bersama mas Andri anggota Rumah Jendela GPAN Madiun. Sampai di sana, rasa lelah dan letih karena usai rutinitas pun terlupakan, ketika melihat betapa riang anak-anak menyambutku. Mereka yatim piatu, begitu bahagia menikmati pemandangan gerimis sore, aku kehilangan alasan untuk memajang wajah cemberut karena dendam pada hujan yang membasahi gitarku.

Aku ambil air wudhu, walau sebenarnya aku sudah solat Ashar sebelum berangkat tadi. Akhirnya kelas menulis kita mulai pukul 15.30, ternyata mereka tidak siap buku tulis. Aku bertanya, "Siapa yang ingin jadi penulis?" Tidak ada yang mau menjawab, hanya geleng-geleng kepala. Lalu aku tanyai satu persatu. "Cita-cita kalian ingin jadi apa?" Ada yang menjawab jadi dokter, polisi, tentara, guru, profesor, dan ada yang ingin jadi orang kaya raya. Mendengar jawaban terakhir itu, sontak semuanya ikut tertawa, hahahaa.

Aku tak kehabisan ide, akhirnya aku mengajak mereka untuk menulis lagu saja. "Enaknya bikin lagu apa ya?" Ada beberapa saran, bikin lagu tentang lingkungan, lagu tentang kota kenangan, lagu tentang ayah, lagu tentang ibu tiri, hahahaa. Sekali lagi kami tertawa mendengar usulan terakhir dari salah satu anak.

Akhirnya kami voting dan suara tebanyak memilih untuk menulis lagu tentang ibu, tentu bukan ibu tiri. Satu persatu anak-anak panti aku minta untuk bikin satu kalimat bertema ibu, yang akan aku gubah menjadi nada lagu. Hingga terciptalah lagu ini, berjudul "Ibu Lentera Hatiku"

Mendengar untaian kalimat yang mereka susun, meskipun lugu dan sederhana, namun itulah kejujuran, aku sempat mau nangis menyanyikan lagu ini. Tapi kalau aku nangis ya gak lucu, aku harus terlihat tegar di depan mereka, hehehe. Akhirnya aku bisa menyanyikan lagu ini hingga selesai, bisa didengarkan di sini https://www.facebook.com/fileski21/videos/10211540317477655/

Sering kali aku mengalami keajaiban dalam hidup, namun satu ini seperti mukzizat para nabi. Eiiissst aku bukan mengaku nabi loh ya, jangan sumbu pendek dulu. Nabi terakhir yang aku yakini tetap Muhammad SAW. Kemarin aku membawa hadiah untuk anak-anak panti asuhan, berupa gantungan kunci yang aku bawa dari Singapura. Jelas-jelas aku belinya 10 buah, dan aku bawa ke panti tentu tetap 10 buah. Waktu pembagian hadiah, anak-anak maju satu persatu untuk menerima cindramata lucu itu. Ternyata yang maju berdiri menerima hadiah ada 11 anak. Sontak aku kaget lah, ternyata ada 11 anak, sedangkan aku hanya bawa 10 buah. Tetapi semuanya menerima gantungan kunci itu. Ini kisah nyata, saksinya adalah para relawan Rumah Jendela GPAN Madiun.

Kali ini sampai di sini dulu ceritanya, lain kali kita sambung lagi. Dan yakinlah bahwa "Tuhan itu ada, keajaiban itu nyata"





Posting Komentar

0 Komentar