:Gimien Artekjursi
HYMNE HARI KEMATIAN
jadi
apa yang kupikirkan pada hari kematianku
tak ada
aku tak ingin memikirkan apapun
tentang diriku tentang apapun
masa lalu hari esok apalagi tentang dunia
aku tak ingin berpikir tentang apapun
aku hanya ingin tersenyum
dan berharap tuhan tak membuatku kesakitan
apalagi ketakutan
aku hanya ingin tersenyum menerima mautku
dan inginku
aku tertidur
atau ketika aku tak tahu apaapa
tibatiba sang malaikat maut itu datang
menjemputku
mengajakku menghadap tuhan
sambil tersenyum
aku ingin tuhan menghiaskan sebuah senyum di bibirku
sebuah senyum yang biasa
tak perlu manis indah apalagi istimewa
aku ingin senyum yang biasa saja
dan jasad
o untuk apa
tak ada yang membutuhkan jasad
akupun tidak
jasad sama sekali tak berguna tanpa nyawa
untuk apa sepotong bangkai
aku tak berharap apapun dengan jasadku
karena aku bukan apaapa bukan siapasiapa
aku bukan firaun yang jasadnya tak tertelan samudra
diawetkan
karena kezalimannya agar tak ditiru umat yang akan datang
atau seperti para syuhada
yang jasadnya tak termakan tanah
untuk contoh kebaikan amalannya kala di dunia
tidak untuk semua
terserah kalian yang hidup
aku hanya ingin menghadap tuhan
tanpa memikirkan apapun
apalagi tubuh yang telah kutinggalkan
itu bukan milikku lagi
nyawaku tak punya apapun
kecuali barangkali amal dan dosa kala di dunia
jadi terserah kalian yang hidup
apa yang akan kalian perbuat dengan jasadku
aku hanya ingin menghadap tuhan dengan tersenyum
tanpa memikirkan apapun yang telah kutinggalkan
aku tak ingin memikirkan yang kutinggalkan
kubur taburan bunga doadoa
apa lagi
terserah kau dan kalian yang masih hidup
aku tak berharap penghormatan yang luar biasa
apalagi istimewa
karena aku bukan siapasiapa
bukan apaapa
tak perlu kubur berkubah emas
berpagar gedung megah
tak masalah tak bernisan
bahkan tak berkubur pun tak masalah
aku tak ingin memikirkan apapun yang kutinggal
penghormatan doadoa atau kenangan
terserah kau dan kalian yang masih hidup
aku hanya ingin menghadap tuhan sambil tersenyum
sambil tersenyum mengikuti malaikat maut
membawaku menghadap tuhan
lalu kau dan kalian ingat aku atau lupakan
terserah
tak kubutuhkan apapun setelah aku tiada
aku bukan apaapa bukan siapasiapa
doa anak keluarga amal jariah
biarlah tuhan yang putuskan
kan kubawa apa adanya yang ada di diriku kini
cukup atau kurang di hari perhitungan
biar tuhan yang menakar
telah kupersiapkan apa yang kubisa
untuk kubawa kelak menghadap tuhan
aku hanya ingin tersenyum di hari kematianku
tanpa merasakan apapun
karena itu adalah hari terindah yang kurindukan
dalam hidupku
Kumendung, 25 Agustus 2023
GIMIEN ARTEKJURSI, lahir 03 Agustus l963. Tinggal di desa Kumendung, Muncar, Banyuwangi. Puisinya dimuat di media cetak dan online di Indonesia. Dan beberapa antologi bersama
WA: 085333554684
FB: Gimien Artekjursi.
FB: #gartpoeisi
#gartpoeisi23
0 Komentar
Andai bisa klaim Honor untuk karya puisi dan cerpen yang tayang sejak 1 April 2024