Terbentang dari sabang sampai merauke dari labuan bajo hingga raja ampat.
Surga destinasi para penikmat ragam sajian kuliner dan pencinta pakaian tradisional.
Harmonisasi pagi berpadu satu melahirkan kehangatan di secangkir teh mengundang gelak canda tawa.
Dimana setiap daerah dibumi nusantara mempunyai ragam cerita, legenda cerita rakyat dan hikayat.
Nenek moyang kami sangat pandai serta gemar berkelana ke negeri seberang antah berantah.
Membawa upeti dan hasil bumi dari khatulistiwa menjalin hubungan diplomatik dan persahabatan.
Mewarisinya melalui tradisi lisan secara turun-temurun meskipun generasi terus mengalami regenarasi.
Para pendeta biarawati misionaris sampai musafir rela berkelana jauh demi menyebarkan misi suci.
Berbagai catatan kronik sejarah peninggalan pusaka artefak dan candi borobudur tegak berdiri melintasi zaman.
Sriwijaya tarumanegara hingga mataram kuno adalah saksi bisu kejayaan nusantara dimasa silam.
Para pedagang dari gujarat india persia serta arab telah menyebarkan budaya islam ketanah samudera pasai.
Menciptakan pangkalan armada dan teritorial maritim diperbatasan samudera hindia dan samudera pasifik.
Kontak sosial budaya penetrasi budaya sampai difusi budaya melahirkan akulturasi serta asimilasi budaya.
Berniaga menjual ragam kekayaan hasil bumi dan upeti dipersembahkan kepada para penguasa lokal dan pujangga keraton.
Bahkan Laksamana chengho sang panglima islam dari negeri tirai bambu rela menjelajahi berkelana keberbagai penjuru dunia.
Pesona eksotismu mampu memikat hati bagi siapa saja yang menyaksikannya, menyimpan berbagai ragam hayati serta sumber daya alam.
Ragam flora fauna dan biota laut dari terumbu karang sampai hutan hujan tropis adalah anugerah tuhan sang pengatur jagad raya semesta.
Biarkan kepak sayap garuda wisnu kencana terbang membawa semboyan bhinekka tunggal ikka lambang persatuan dan kesatuan NKRI.
78 tahun kita sudah merdeka sangat amat disayangkan potret kemiskinan serta kesenjangan sosial terpampang nyata dinegeri swarnadwipa.
Rakyat kecil berteriak kesakitan mencari secercah harapan asa aspirasi dan suara rakyat diacuhkan sibuk mencari simpati dukungan massa.
Berbagai polemik persoalan seputar masalah sosial seakan menjadi perbincangan serius di berbagai media massa baik cetak ataupun online.
Kebebasan berpendapat sampai pers sebagai wadah aspirasi suara rakyat penyambung lidah disalah gunakan oleh oknum tak bertanggung jawab.
Sosial media seakan menjadi tempat ternyaman bagi para remaja generasi milenial saling lempar melempar komentar kata-kata berkonotasi negatif.
Lalu kemanakah perginya identitas atau jati diri kita sebagai bangsa beradab ? yang menjungjung tinggi nilai budi pekerti luhur dan semangat patriotisme.
Berganti menjadi apatis serta diwarnai sikap arogansi senang main hakim sendiri tanpa tahu fakta dan realita sebenarnya bahkan jauh lebih ganas dari seekor harimau.
Bisakah kita semua luangkan sejenak waktu ? berpikir dengan nurani dan jernihkan semuanya tengoklah betapa banyak uluran tangan membutuhkan pertolongan kita.
Seolah kemanusiaan tak lagi menjadi prioritas, hanya wacana kosong perang hoax dan nuklir telah mengudara diberanda halaman dipenuhi beragam ucapan simpati dan duka.
Sudah tak terhitung berapa banyak korban berjatuhan.. berapa banyak airmata tumpah.. menggenangi tanah air kami gugur dengan mengharumkan indonesia dan handai taulan.
Mari kita berharap berpasrah diri semoga dengan bergantinya tahun kebahagian akan selalu menyertai kami semua seperti layaknya pelita nirwana menerangi semesta dikala gulita.
Ini adalah seuntai sajak dari kami semua untuk para pemimpi dan para pejuang sedang berusaha meretas, menegakkan keadilan agar segera menemukan titik terang dan solusi terbaik.
: Aku Sedang Berusaha Mencintaimu
Desir angin perlahan menyisir rambutku,debur ombak ditepi pantai membawamu dekat padaku.
Seolah tertarik kembali pada sudut ruang suatu dimensi terasa seperti getaran dejavu serta rindu.
Sudah beberapa bulan ini aku merindukanmu perasaanku semakin menguat seiring berlalunya musim.
Sampai tiba saatnya bagi kita menentukan destinasi masing-masing sebelum kita akhiri dengan penuh makna.
Jika aku boleh jujur padanya, kamu adalah salah satu kriteria diantara berjuta manusia dimuka bumi dan aku.
Hanya dapat menyaksikanmu dari belakang panggung dan bila nanti semesta mengamini kita untuk bersama.
Maukah kamu berpegang tangan memakaikanku seikat pita berhiaskan renda-renda cantik bermotif lavender.
Dan aku selalu merasa bahagia dan tertawa lepas disaat aku berada dipelukanmu saat itu baru kamu menyadari.
Bahwa aku sedang berusaha mencintaimu,berjuang sekuat tenaga melupakanmu kenangan diantara kita berdua.
Laskar Literasi
Oleh : Aditya I Situmorang
Matahari memancarkan senyumanya, ranum berhiaskan sayap-sayap bidadari .
Anak-anak menelusuri jembatan gantung menghubungkan antar desa diperbatasan.
Demi mengubah nasib keluarganya serta meningkatkan kesejahteraan mereka dimasa mendatang.
Menerjang alam menghalau berbagai rintangan demi menggapai asa serta harapan dibangku sekolah.
Berangkat bersama teman-teman seperjuangan dengan menunggangi sepeda dan angkutan umum.
Berbagi pengalaman,ilmu dan saling bertukar wawasan membuka cakrawala dunia melewati durasi.
Hari bulan serta waktu tahun terekam rapih dalam ingatan memori masa putih abu-abu dihari senja kelak.
Setelah bel sekolah berbunyi kami berempat pulang dengan beralaskan pelepah daun pisang mengajarkan.
Arti dan makna esensial dari sebuah persahabatan tak akan bisa dibayar dengan apapun, betapa banyak anak.
Terpaksa putus sekolah karena terkendala masalah keluarga dan finansial rela bekerja dari pagi siang sampai larut malam.
Agar dapat menyambung hidup sementara kita telah asyik menyiakan-nyiakan berbagai kesempatan dan waktu telah disediakan.
Betapa banyak generasi kita meluangkan dan mendaftarkan dirinya sebagai sukarelawan terketuk nuraninya memberantas angka buta huruf.
Membuka donasi menyumbangkan buku-buku serta beragam barang dapat menunjang berbagai kebutuhan sarana dan prasarana dibutuhkan.
Agar dapat mendukung berbagai kegiatan pembelajaran,berharap supaya gerakan laskar literasi ini dapat menciptakan tunas-tunas berakhlakul qarimah.
Sebab mereka adalah pilar-pilar bangsa indonesia berlandaskan pancasila sebagai paradigma ideologi terdepan melanjutkan perjuangan para leluhur pendiri bangsa.
Buat apa memperoleh peringkat pertama atau menjadi jawara kelas jika sikapmu terhadap orang tua dan para guru mengajarkan ilmunya mendedikasikan waktunya.
…berbuat bertindak seenaknya jangan menyalah gunakan jabatan orang tuamu berbuat sesuka hati bertindak sewenang-wenangnya menindas serta mempermalukannya.
Sudah sepatutnya kita semua sibuk berbenah demi kemajuan laskar literasi ini agar dapat terus merealisasikan mimpi-mimpi anak indonesia serta berguna bagi nusa bangsa agama.
… 08-02-2023
0 Komentar
Kirimkan Artikel dan Berita seputar Sastra dan Seni Budaya ke WA 08888710313