PUISI KURNIA HIDAYATI
DONGENG BUKU-BUKU
1/
Serupa berjalan di baris terakhir
Menuju ketiadaan
Lagu perpisahan dan perjuangan
Serta kabar kematian aksara samar terdengar
dari ambang pintu
Dekat papan tulis dan meja guru
Kami melihat mereka menatap ke depan tapi sarat kehampaan
Ruang kelas hanyalah kotak empat persegi yang menjelma pabrik mimpi
Jiwa-jiwa terpasung di bawah langit abu-abu, tanpa pelangi
Betapa angka nilai di lembar ijazah begitu berarti, seperti sang penyelamat!
Yang menetaskan ribuan kaifiat dan janji-janji abadi
“keluar dari kelas ini kalian akan jadi presiden, menteri, direktur! Asal, nilai ujian kalian mencukupi.”
pijar harapan seakan mudah mendarat dalam genggaman
Padahal segala rupa hari esok tiada mudah dipastikan
2/
apakah mereka mendengar kami?
Kersik lembaran dan kata-kata yang papa pembaca
kini kami serupa museum tanpa pengunjung
Debu mengurapi seluruh badan dan rayap mengambil kapling-kapling makanan.
Pelan-pelan kami disingkirkan di antara bangkai benda-benda, dijual kiloan dijadikan alas gorengan
Betapa kami memuji Tuhan yang telah menciptakan tangan-tangan para penulis buku
Sehingga kami ada
menjadi untai kata dan ilmu berharga
3/
ucapkan salam pada ponsel pintar dan segala niat merunut contekan
tugas, ulangan, serupa semut kecil yang mudah ditaklukkan
sebab internet menjelma ilmuwan yang cekatan
yang mudah disuruh melarikan kata-kata mencari rumus apa saja
betapa ajaib!
Diskusi kritis semakin lama semakin raib
Nyaris tak tampak lagi tubuh-tubuh berpeluh yang giat memburu buku-buku
Di perpustakaan di antara rak-rak kaya tulisan
Kini sunyi tak berpenghuni melahirkan kisah-kisah menyeramkan
4/
dari aksara menjadi aksara
Kami berpasrah kepada usia
Setidaknya dulu kami pernah bahagia menemui banyak mata berpijar sempurna
Mendapati banyak hal yang belum mereka duga
Kami dibawa kemana-mana menjadi karib paling setia
Semoga suatu hari kenangan itu terulang kembali
Meskipun kami tak lagi yakin
akan menemui hari-hari lain
Batang, 23 Januari 2017
Biodata Kurnia Hidayati
Kurnia Hidayati lahir di Batang, Jawa Tengah, 1 Juni 1992. Tulisan-tulisannya pernah dimuat di media massa local dan nasional. Di antaranya Media Indonesia, Jawa Pos, Kedaulatan Rakyat, Indopos, Riau Pos, Suara Karya, Banjarmasin Pos, Pos Bali, Bandung Ekspress, Majalah Sastra Kalimas, Minggu Pagi, Joglosemar, Ogan Ilir Ekspress, Buletin Jejak, Haluan Padang, Koran Merapi, Radar Surabaya, Suara NTB, Metro Riau, Solopos, Harian Cakrawala Makassar, Harian Bhirawa, Tabloid Duta Selaparang, Radar Seni, Radar Pekalongan, Buletin Mantra, mayokoaiko.com, unsa27.net, C-Magz, kabaran.id. biem.co, nusantaranews.id, dan lain-lain. Serta tergabung dalam puluhan buku antologi bersama. Buku puisi tunggalnya berjudul “Senandika Pemantik Api” terbit tahun 2015. Bisa dihubungi melalui instagramnya @katakurnia.
0 Komentar
Kirimkan Artikel dan Berita seputar Sastra dan Seni Budaya ke WA 08888710313