005

header ads

Puisi Heri Isnaini | 4 Maret 2024

Kepada Guru Kiplik

Kepada Seno Gumira Adjidarma


/1/

masihkah engkau mengembara di pulau itu? 

dalam balutan: doa-doa menembus langit

Penduduk pulau tidak memahamimu, Guru

akankah engkau masih ikhlas kepada mereka?


di pulau itu tidak ada senja, seperti yang kau kerat itu

di pulau itu tidak ada apa-apa, termasuk doa

Penduduk pulau terlalu sibuk, Guru

akankah engkau masih sabar dengan mereka?


/2/

masihkah engkau mencarinya di pulau itu?

dalam untaian: tasbih-tasbih meresap relung angkasa


/3/

masihkah

engkau



2024





Atas Namamu



Di ruangan ini ada kau

menjelma kekupu 


Di ruangan ini ada aku

menjadi sayapmu


Atas namamu: 

aku terbang

ke pusara hati



2023



Di Ruang Ini



ruangan ini penuh dengan kata-kata:

ada engkau, aku, dan mereka 

kita duduk tersipu berderet-deret 

Kau berbicara dengan semangat 

aku berpikir “Alangkah hijaunya ruangan ini” 

 

kau begitu ceria mengulum senyum 

hingga tak terasa hari telah senja 

kau bergegas tinggalkan ruang ini 

membawa sebotol air mineral 


teringat jemputan:

yang datangnya tiba-tiba 

 


2016-2023 



Laki-Laki Tua dan Taman Kota


Seorang laki-laki tua duduk termenung

Di sebuah taman kota. Dia sendiri.

Taman yang luas tidak menyadari kehadirannya.


Dia berdiam.

Langit sudah memerah. Senja turun. 

Laki-laki itu tetap mematung. Menunggu.


Taman kota tidak mengajaknya bercakap.

Dia membisu. Tanpa suara tanpa isyarat.


Alangkah hebatnya komunikasi mereka berdua.




2023









Heri Isnaini, dosen Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, IKIP Siliwangi, sangat mencintai puisi-puisi karya Sapardi Djoko Damono. Heri aktif menulis pada jurnal ilmiah dan media. Sekarang Heri dan keluarga tinggal di Bandung, Jawa Barat. Heri dapat dihubungi melalui surel heriisnaini1985@gmail.com 


Posting Komentar

0 Komentar