005

header ads

Jendela


 Oleh: Ahmad Rizal


Aku lupa menutup jendela

Tiba-tiba malam masuk ke dalam kamar

Hinggap di pelupuk mata

Mungkin aku sedang tak berkhayal

Atau khayal yang sedang mungkin;

Bahwa kita sedang mematung di ujung dermaga

Menanti nahkoda menepikan kapalnya

Antara sepi dan riuh rendah gelisah hati

Angin kota Sarang mungkin sama

Di sampingmu- di sampingku

Bila dingin akan sama-sama dingin

Dan kampung halaman memanggil begitu gigil

Aku sedang tak berkhayal;

Bahwa Kau dan aku tetap menanti di ujung dermaga

Menghitung satu, dua perahu yang berlalu malam ini

Menenggelamkan ketakutan akan kemungkinan lain

Di hadapan waktu yang terus melaju

Silau cahaya

Layaknya matahari yang terbit suatu pagi

Di kamar ini rindu mengepul lebih lebat dari yang kau tau...




   Oleh: Ahmad Rizal


Engkau berdiri menyulut tubuh di pilar-pilar rumah yang resah

Memanggil dzikir dan do’a-do’a riuh di sepanjang mata baramu

Nafasmu harum mendulang penuhi kelebat riuh pembaringan

Semerbak melati dan seribu dupa aroma padamu

Meriuh gaduh dari mantra-mantra

Menguras rongga di keramaian yang kemarau 

Dan tubuhmu semakin menghabisi usia

Menutup doa dengan debu dan mata yang masih merindu deru

Tubuhmu melambai lunglai

Mengitari tangan yang tak henti mencumbu Tuhan mendesah mengaromai harum fatihah perjalanan...



Republik Raas saat ini tercatat sebagai Mahasiswa Pascasarjana Universitas Islam Negri Maulana Malik Ibrahim Malang. (UIN-MALANG)

Posting Komentar

0 Komentar