005

header ads

Ijinkan Aku Bertanya II Puisi II Drajat Nurangkoso

 


Drajat Nurangkoso

IJINKAN AKU BERTANYA

 

Pada kesekian kali kaki ini terhenti

Menyaksikan drama kehidupan di jagad ciptaan sang agung

Topeng topeng menari-nari mengisi buta kala.

Ruang dan waktu Nya penuh sampah kemunafikan

Agama ageming aji diumbar seperti aurat penjaja kenikmatan,  dipertontonkan tanpa malu malu berbungkus  kesucian semu

 

Para pendusta agama sibuk  bercumbu dengan syari'at guna mendapat legitimasi religius

Melupakan bila agama cukup diperlihatkan dengan laku hidupnya dan religiusitas tercermin dari tebaran cinta dan kasih sayang dari sang pemberi hidup

 

Para pendusta agama tak peduli pada sesamanya

Lihatlah....mereka...

Buta mata hati tak mampu melihat saudaranya yang papa, mereka sibuk menafsir ayat-ayat yang disucikan untuk mendongakkan ego dan keakuan

Agama hadiah sang pemberi petunjuk agar manusia berpengetahuan dan berakhlak mulia serta menuju kemenyatuan pada keagungan Nya.....terlupa ...malah menjadikan diri seakan yang paling tahu lalu mengkotak-kotakkan manusia dengan liur mulutnya berbusa-busa

 

Sangat sempurna dalam mendusta agamanya

 

Ijinkan aku bertanya

Ijinkan aku bertanya

 

Kepada Para pemuka agama yang tersemat nama agung Al Alim ..

Mengapa......

para alim...yang diberi ilmu Nya menutup mata dan telinga ...membiarkan orang orang mabuk agama

Apakah karena ia sibuk menafsir sabda yang ditulis dalam kitab kitab yang disucikannya...

 

Panggung sandiwara penuh topeng agama, topeng semua agama terus mempertontonkan cerita dalam kotak kotak pemujaan dengan sumpah serapah caci maki dan pamer pengetahuan ...

mereka tidak lagi menjalankan agamanya tapi hanya penganut tafsir-tafsir  setia yang diyakini kebenarannya..

kesetiaannya... menjadikan dirinya robot robot taklid gelap mata dan menjadi yang maha benar dengan segala pikirannya

 

Entah kabut apa yang menutupi

Orang-orang melupa bila rasa sejati adalah hasil evaluasi pikiran yang jernih, pikiran yang bebas dari penilaian, harapan, keinginan..

Pikiran yang tanpa tendensi dan pretensi..

Mereka...ya ...mereka

Melupa lima laku utama dalam ajaran suci semua agama

, terjebak dalam ilutivisme akan sorga dan neraka,

Mengapa mereka....tidak dapat meletakkan pengetahuan yang hanya menjadi kotak kotak kepuasan tanpa menyentuh hakikat untuk menjadi pedoman laku..

 

Mereka mabuk dengan tarian surga yang diciptakan berdasar pengetahuannya..

Hu ha hu...hu ha hu...hu ha hu...

Mabuk dengan mengatasnamakan Tuhan yang ia ciptakan dalam pikirannya

Hu ha hu ..hu ha hu...hu ha hu...

Bergumam lirih lambat Laun mengeras mengepalkan tangannya bagaikan orang megalomania

 

Sungguh topeng topeng melupa

Ajaran leluhur untuk berpasrah pada sang pemberi hidup, berkeluh kesah takmenerima keputusan Nya, tak mau mempersilahkan kuasa pada penguasa jagad raya, merasa diri paling kuasa...hatinya tak dapat  merasakan kuasa Nya, dan menjadi batu batu kikir tak menebar cinta kasih sayang sang agung..

 

Ijinkan aku bertanya

Kepada semua orang alim yang tersemat nama sang maha berilmu

Para pemuka agama yang dijadikan Tuhan menjadi penggembala umat nya

Aku bertanya

Ini mimpi atao nyata.

Kemana saja kalian berada

Saat domba domba yang kau janjikan sorga menjadi kawanan serigala

Mengapa berasik masuk dalam gua gua pertapaan mu

Saat domba domba tumbuh gigi taring dan  siap mencabik pita  bineka tunggal Ika dalam hidup berbangsa

 

Ijinkan aku bertanya

Apakah jubah suci mu yang Tuhan kehendaki melekat ditubuh mu hanya sekedar baju fashion untuk mendongakkan egomu  di atas bumi yang dibentangkan Nya..

 

Ijinkan aku bertanya

Seberapa kuat inginmu hidup dalam atmosfir damai kerukunan umat beragama

Seberapa besar bila kehendak mu adalah kehendak Nya kemudian menjadikan bumi Pertiwi ini bertebar cinta kasih dan sayang Nya

 

Ijinkan aku bertanya.

Kemana aku harus mencari guru, suluh penerang jalan menuju Sang Maha Ada..

Ijinkan aku bertanya.

Bagaimana menghentikan tumbuhnya taring taring pada domba domba penggembalaan mu, yang telah menghisap racun dogmamu dan mengelana di ilutivisme sorga yang kalian bangun untuk menguatkan tahta kursi kencanamu..

Ijinkan aku bertanya.

 

Ijinkan aku bertanya

 

Banjarnegara, 2023

 

Drajat Nurangkoso, lahir di Banjarnegara, komunitas gerilya budaya Banjarnegara, penggiat tadarus puisi Banjarnegara, karya antologi puisi Perjalanan Sunyi, Perjamuan Cinta, Sketsa Celoteh Murawi, novelet Pelangi di Kubah Langit Hati. Alamat Sanggar Pintu Kosong RT 01 RW 06 Kelurahan Sokanandi Banjarnegara. No hp 081229429404. Email drajatnurangkoso66@gmail.com.

Posting Komentar

0 Komentar