005

header ads

Diantara Sepiku dan Puisi Lainnya

 Lestari Sastra 






Memeluk Dinginnya Hujan



Rintik hujan

Tak mampu memeluk dinginnya atap dinding rumahku

Seolah turun

Hanya membasahi sebagian dari tanah yang tandus


Mula ku pandangi aroma airmu

Tak ada keruhnya

Sama seperti peluh yang mengalir kian derasnya

Gemuruh suara hentakan atap rumah yang bersenandung riuh denganmu

Membuat aku tidak bisa berhenti mendengar


Apa yang sebenarnya pesanmu yang kau bawa bersama rintik dan dinginnya hujan?

Dengan suasana redup yang mulai mengatupkan badan

Seketika kau ingin bercerita padaku

Untuk hari ini


Lasem, 11 Mei 2023



Jangan Ikut Untuk Tak Berkabar



Jika langit enggan menampakkan eloknya bintang

Jangan ikut-ikutan untuk enggan mengirim salam

Jika langit tak sudi berbagi teduhnya redup malam

Jangan ikut-ikutan untuk tak mau mengirim kabar

Seolah itu sederhana

Tapi jika ketidakhadiranmu menjadi kebiasaan

Aku takut, ada sebilah rindu yang usang


Sisi sebilah rindu itu menjadi rancu untuk berusaha mengisi hari-hari

Tapi serasa selalu dipaksa untuk terus berlari

Walau sedikit pincang 

Tak apa


Aku hanya bisa diam

Dengan seutas aroma sedap malam yang berada disamping meja berwarna abu

Masih selalu kutunggu

Doa dan kabar baikmu esok hari

Sedikit memaksa

Tapi memang itulah aku


Hambamu


Lasem, 21 Mei 2023





Diantara Sepiku



Mataku tersiram culas kusut

Kuraba setitik keramaian

Namun tak kunjung temu 

Bisu meratap


Jejal tanya tak terucap

Aku adalah sepi yang mengamuk diantara belahan hati

Tiada satu orang paham 

Namun tidak juga satu orang pun sa

lah

Hanya kita dan ejaanmu yang tak searah


Lasem, 25 Mei 2023






Posting Komentar

0 Komentar