005

header ads

Puisi: Selepas Langit Berduka | Penulis: ???

 Selepas Langit Berduka 

Penulis: ???


Saban hari selepas langit berduka

Menumpahkan sedihnya dengan banyak air mata

Tak terbendung

Tak terhitung

Wajah-wajah tampak bingung

Harta benda nyaris terapung


Langit menangis tanpa jeda

Kini marahnya sudah mulai mereda

Awan-awan perlahan membiru

Mundur teratur mendung sembilu


Bumi kembali riuh

Hingar bingar kembali bergemuruh

Akankah para penghuni jera?

Atau justru nafsunya semakin meraja?


Tentang Dia


Jika aku tak pernah lagi memandang dunia

Apakah segenap alam akan mengirimkan perasaanku

Kepadanya

Melalui angin yang bertiup lembut

Tentang dia di hatiku


Jika besok tak pernah lagi kutemui

Apakah dia tahu betapa aku menyayanginya

Apa harus ku coba katakan yang sesungguhnya

Tentang dia di hidupku


Siapa yang tahu isi hatiku

Tentangnya

Yang belum terungkap?


Jadi, aku berjanji pada semesta

Demi diriku, dirinya

Dan demi keagungan cinta

Untuk setiap hari menunjukkan

Betapa ia istimewa bagiku



Senja dan Warna Jingganya


Sore datang menjelang

Menikmati sarayu dan pemandangan nabastala

Lagi-lagi aku hirap oleh suasana

Karena pesonanya yang sangat luar biasa


Senja, selalu identik dengan sebentar

Namun saat melihatnya kalbuku selalu bergematar

Dan atmaku terasa tenang

Hingga beberapa aksara mampu kutuliskan

Tentang angkasa berwarna jingga

Tentang indahnya suasana senja



Lalik Kongkar, Pemerhati Pembangunan Desa Minat Kajian Politik Sastra dan Filsafat 


Posting Komentar

0 Komentar