Janturan ke Pulau Seberang | : Dewata-Bali, MMXV | Puisi: Dzikron Rachmadi - negerikertas.com

INFO ATAS

Negeri Kertas adalah bank data karya para penulis 6 negara serumpun bahasa, jejak karya anda tercatat abadi di situs ini, karya yang sudah dimuat tidak bisa dihapus lagi, dan semoga karya anda mendapat Anugerah Negeri Kertas.

Jaringan Penulis dan Pembaca

Website Sastra dan Seni Budaya yang Terpercaya sejak 2015

8 Feb 2023

Janturan ke Pulau Seberang | : Dewata-Bali, MMXV | Puisi: Dzikron Rachmadi

 Janturan ke Pulau Seberang |

: Dewata-Bali, MMXV            |     

  

Puisi: Dzikron Rachmadi                      


Kuhidu ambu kembang menguar 

sari-sari kenang, menuntunku 'tuk 

memulangkan rindu pada aroma 

dupa di pulau seberangtelatah 

di mana kami dahulu bersambang...


1.

Dari Tapal Kuda, surya senja purna 

mengemasi rona mega-mega:

segala rasa telah menjelma renjana... 

Di Ketapang—di sepanjang sempadan

—sengaja kami menggelar tualang.

Titian kelana seketika memanjang 

menyaba Jimbar-Wana, kapal-kapal 

membelah selat setelah puas 

menyandar dada di dermaga.


Menuju di Gilimanuk, orang-orang 

saling melempar derma ke segara,

seiring persada jiwa telanjur mendentur 

sedalam kalam samudra pada mereka;

mata-mata pijar bersabung legam pekat 

malam di kedalaman lautan: anak-anak 

logam pelabuhan. Lantaran tiada nasib 

hari baginya 'kan tandang, melainkan 

sekadar memburu hidup dari koin-koin 

logam yang tenggelam.


2.

Nyalang pandang melanglang tajam 

pada telatah Jembrana, manakala mata 

membuka tubuh jelita pulau Dewata...

Setiba di Tanah Lot, degub-degub indah 

begitu mesra memaguti jantung; terangkai 

debar dari debur pasang Dang Kahyangan.

Kemudian, dari benak karang-karang, 

kronik sejarah itu kembali terngiang; ihwal 

pandita kuna dari telatah Jawa nun aksa 

kelana tuju telatah Dewata: Danghyang 

Dwijendra—pencari cahaya suci tuju 

telatah Beraban—yang menyadurkan 

keabadian kisah selendang-ular-karang.


3.

Menjelang petang, mata terhidang oleh 

drama bertajuk pertempuran, wiracarita 

lama yang diusung menuju panggung 

pementasan: Sendratari Ramayana; kisah 

Rama merenggut kembali belahan-jiwa:

Sinta; yang terandam dalam cengkeraman 

Rahwana. Berikut aksi sang Hanoman, 

yang masyhur sebagai tokoh antar-zaman. 


Pada hari yang mulai menyajikan gelita 

legam, Kuta malam belum lagi terpejam. 

Persimpangan kami kemudian bersama 

pelancong asing di bahu jalanan, 

berlalu-lalang, mendaur ulang keping 

demi keping kesunyian malam; selaras 

dengan pekik ingar kusir-kusir 

memacu laju dokar-dokar.


4.

Di pagi yang wangi, memoar 

kembali mengharumi istana prakarsa 

trah putri Bali—Putra Sang Fajar—

Istana Tampaksiring-Gianyar. Setinggi 

monumen Bajra Sandhi; harapan kami 

menjulang mewujud persemaian tanda 

patrigelagat juang para pahlawan 

mewaris janji kepada generasi.


Kemudian, perjalanan berangsur 

menuai rasa dalam dada, perlahan 

rihlah demi rihlah menyusun kenang 

dari lambaian janur-janur, umbul-umbul, 

penjor-penjor, serta bunga-bunga; yang 

menyambut setia pelancong dunia. 

Seharum pendar asap-asap dupa; yang 

membumbungkan untaian-frasa-doa 

memanjati langit-langit tua.


5.

Beranjak sedari pagi menggenangi 

jalanan-jalanan desa dan kota,

tibalah sang surya mengalirkan suluh 

ke pesisir Pandawa, seirama kami 

membaur bersama debur penyisir 

pesisir Sanur, yang membawa bentang 

pesona cakrawala-buana menuju tepat 

ke dalam intim-suam pelukan mata.


Pada rihlah-rihlah yang tengah melangkah;

kunjunglah tiba lembayung berjubah merah.

Searah sang surya yang telah memunguti 

rona mega-mega kembaliyang begitu 

purna meriasi langit-langit pasi. Seantara 

senjakala mulai kuncup: kembali pulas 

di pelupuk ufuk...


Betapa rindu di dada telah menyusur-

kelana dari Jawa menuju Dewata,

tercipta kenang begitu mengiang 

meski tubuh mengeram di nun kejauhan...



(Jawa, 2021-2023)





BIODATA PENULIS


Dzikron Rachmadi, 'Pengarang dan Pembaca Buku' ini lahir dan berdomisili di Pare, Kabupaten Kediri. Pernah belajar di PAI FTIK IAIN Kediri. Dapat disapa melalui IG: @_dzikroch.


INFO BAWAH

Cara kirim tulisan ke Negeri Kertas: Tulis karya anda berupa PUISI/CERPEN/ARTIKEL + BIODATA narasi + FOTO penulis atau GAMBAR ilustrasi, semuanya dalam SATU LAMPIRAN email file Ms Word. Bagian paling atas bertuliskan JUDUL KARYA + NAMA PENULIS. Kirim ke email nkertas@gmail.com
Rek BNI 1046160850 | Walidha Tanjung