005

header ads

Ruang Nostalgia di Sudut Kota Ruteng



Aku melintasi masa lalu dalam kenangan bersamamu

Aku sedang melintasi waktu

Membuka kembali koper tua

Tempat semua kenangan tersusun rapi

Pikiranku langsung lepas landas, membawaku pergi bersama memori tentangmu


Kenangan itu, satu per satu menguak rindu

Sepeda yang dulu menemani perjalanan kita, telah menjadi besi tua

Sudah tak mampu mempopong kita menemui kota

Aku terus saja berputar

Mengitari setiap masa yang kita lalui


Membangkitkan memori-memori

Aku dibiarkan terseret dalam pusaran angin masa lalu, memasuki ruang nostalgia bersamamu

Ini bukan sebuah upaya untuk kembali

Menjejaki masa depan bersama

Aku hanya ingin menemui masa lalu


Bernostalgia dengan cerita sendu yang memanggil rindu

Kita ada, bukan untuk bersama

Karena perpisahan menjadi jalan kita

Biarkan ruang ini menjadi tempat kita mengungkit masa lalu 


hanya untuk melintasi waktu, bukan memutar ulang kembali

Inilah notasi kenangan dan rindu 

jika waktunya telah usai mari kita kemas kembali

kita buka kala rindu datang lagi


Aku Mengurung Jiwaku di Dalam Penjara Hatimu


Aku mengurung jiwaku di dalam penjara yang lembab

Di bawah kelopak matamu yang sering menangis

Yang bermimpi tentang tenggara ke utara itu seperti sejengkal

Aku memenjarakan hatiku di dekat hatimu

Berharap suatu hari hatimu menemukanku


Aku yang memenjarakan namamu dalam rapalan mantra kontinyu

Hanya namamu, hanya namamu saja

Namun entah apa yang membuatmu tak kunjung mendengar

Namun entah apa yang membuatmu tak kunjung menemukanku

Hingga akhirnya aku lelah tertidur


Sebelum kecupanmu mendarat aku terpaksa terbangun

Hingga akhirnya aku lelah menunggu abadi di tenggara

Dan mulai merangkak ke utara

Satu, aku masih belum lelah memikirkanmu

Namun, kau tak perlu khawatir, suatu hari aku pasti berhenti memikirkanmu


Lalik Kongkar, Pemerhati Pembangunan Desa Minat Kajian Politik Sastra dan Filsafat 


Posting Komentar

0 Komentar