005

header ads

FESTIVAL PAMENAN MINANGKABAU


Festival pamenan Minangkabau telah sukses diselengarakan secara meriah pada tanggal 12 dan 13 november 2022 yang berlokasikan di area Istano si Linduang Bulan, pagaruyuang, Tanjuang Ameh, Tanah Datar, setelah melewati persiapan yang lumayan memakan waktu namun tidak menurunkan performa para pemain, festival yang di adakan oleh komunitas Hitam Putih Sumatera Barat.

Acara festival yang bertajuk pamenan Minangkabau yang diambil dari konsep kata pamenan atau permainan yang berhubungan dengan permainan rakyat dalam kehidupan masyarakat Minangkabau. Dengan menghadirkan berbagai Garapan karya seni dari para seniman dan tokoh masyarakat membuat antusias masyarakat yang menyaksikan acara menjadi semakin lebih meriah.

Stage yang memanfaatkan ruang public sebagai tempat penampilan yang menyuguhkan karya- karya seniman yang telah melalui proses pemilihan oleh kurator di bidang seni yang akhirya menyuguhkan 16 penampilan terbaik yang di sajikan dalam dua hari penampilan. 

Disamping itu kehadiran UMKM turut memeriahkan keiatan ini total ada sekitar 25 stand umkm dan industry kerajian rumah tangga yang menjajakan barang, makanan khas Minangkabau dan souvenir- souvenir hasil para pengerajin 

Festival yang bertajuk pamenan ini tidah hanya menampilkan acara seni pertunjukan saja namun juga ada bagian yang menarik pada event kali ini, dimana pada kegiatan ini juga diselengarakan pameran foto dan naskah manuskrip yang tak kalah menarik perhatian dan minat pengunjung, namun dismping kemeriahan gelaran di atas tidak luput dari ada beberapa kekurangan yang dirasa dapat nantinya menjadi perhatian bagi panitia atau penyelenggara kedepan nya melakukan perbaikan dan perubahan nantinya.

Seperti untuk bagian pameran foto dan manuskrip naskah yang terletak sedikit jauh dari stage utama dan kurangnya petunjuk atau arah jalan yang mengarah kebagian tempat pameran, dan dibagian arah depan tempat penerima tamu kurang tertata dengan baik, jika di telusuri lebih dalam pada bagian display foto sudah di lakukan penataan yang baik hanya saja kurangnya lampu sorot pada bagian-bagian foto membuat foto yang di pamerkan terlihat jadi seperti foto biasa saja.

Menjelang siang kita disambut dengan penampilan permainan Alu Katentong yang di mainkan oleh sekelompok ibuk-ibuk atau Bundo kanduang, alu katentong merupakan permainan musik dengan mengunakan alu dan kayu yang di pukul atau di tumbukan secara bersamaaan, permainan alu katetentong ini di mainkan menggunakan lantak atau ranting pohon yang di tancapkan ke dalam tanah, lantak memiliki ukuran berkisar 15-20 cm dan memiliki diameter 3-4 cm. kemudian menggunakan alu sejenis galah kayu yang umumnya di gunakan masyarakat minang untuk menghaluskan sesuatu seperti menumbuk padi. Alu yang di gunakan memiliki Panjang 4-5 meter semakin panjnag alu yang di gunakan maka semakin bagus nada yang di hasilkan. Dalam pertunjukan ini, para pemain alu katentong membawakan 5 lagu diantaranya  alang babega, singgalang mendaki, aguang jana , karupuak layua, dan balalu. Dalam penampilan pertunjukan alu katentong ini durasi per lagu disingkat dikarenakan banyak nya acara lain yang sudah ditetapkan dalam rundown acara. Namun ada yang menjadi perhatian pada saat penampilan permainan ini seperti para pemain alu yang dirasa tidak benar -benar siap dengan permainan yang dimainkan adanya pemandu yang memberi arahan dari luar sedikit mengganggu keselarasan permainan kemudian para pemain alu yang masih terlihat seperti menghafal pola permainan sangat terlihat jelas yang terkesan kaku dan serius.  


TUGAS KRITIK SENI

NAMA : INTAN TANITA DEVI 

NIM : 120500621

PRODI : PENGKAJIAN SENI RUPA

Posting Komentar

0 Komentar