005

header ads

Rintik Rindu (Karya: Nyoman Trisna Dewi)

         Rintik Rindu

(Karya: Nyoman Trisna Dewi) 


Dalam hitamnya malam penuh kehawatiran

Rintik rindu alam senandungkan

Biarlah tangisan alam menghapus sebagian kenangan

Sebening kacamata yang kau pakai, kawan


Hujan jatuh karena awan tak sanggup menahan beban

Seperti aku tak sanggup menahan gejolak tak karuan

Tak lebih dari rintik hujan jatuh yang tak jadi

Bukanya membasahi tak malah menggantung diatas bumi



Aku diam-diam selalu mengintipkan harapan

Kedalam bermilyar-milyar  rintik hujan

Ketika itu, wajahmu ialah hujan yang melukis keraguan

Menghiayaratkan hati yang siap untuk kepergian


                                             Buleleng, 27 Agustus  2022












        Geripis Asa

(Karya: Nyoman Trisna Dewi) 


Burung bernyanyi mengikuti alunan sang bayu

Sang surya tersenyum sumringah tanpa semu

Pertanda hari yang cerah telah ku sambut

Berlari menuju gerbang merah demi ilmu yang aku tuntut


Aku berjuang dengan lutut terluka

Demi membuat kamu dan mereka bangga

Mungkin aku tercipta karena luka

Hingga orang tua ku merasa tak bahagia


Tetapi impian bukan sekadar ilusi

Suatu hari akan bereinkarnasi menjadi asli

Seasli cinta tuhan padaku, sayang

Bukanlah sekadar bayangan melayang


Ibu, ayah maaf putrimu harus berjuang

Impian itu tak akan ku biarkan melayang

Aku ingin bahagia, tak ingin terus terluka

Aku ingin pengakuan, bukan sekedar pencitraan saja



                                                Buleleng, 13 November 2022



Tentang penulis

Nyoman Trisna Dewi lahir di Buleleng Bali,  Juni 2001. Seorang gadis desa yang tengah berjuang meraih mimpinya. 

Selain menulis ia sangat suka dunia videografi, desain, dan sketch. Saat ini, penulis berdomisili di Buleleng Bali. Pembaca bisa lebih dekat dengan penulis lewat akun sosial media

 IG @tr.naaa dan @onehope_01

 YT #Trisna Konnan Channel 

 Tiktok: @trisna.konnan


Posting Komentar

0 Komentar