005

header ads

Syar’imu Oleh : Aditya Irfan Situmorang

 


Syar’imu

Oleh : Aditya Irfan Situmorang

1/

Bak seperti perisai ditengah akhir zaman.

Melindungi harkat dan martabat wanita.

Menundukan pandangan dari syahwat lelaki. 

Hijab hadir sebagai penyempurna syariat dan akidah islam.

2/

Melalui sentuhan tangan para ahli desainer terciptalah kreativitas.   

Lahirkan beragam sejuta inovasi serta tren fashion mode kekinian.

Diminati oleh berbagai kalangan dan semua lapisan masyarakat.

Para peragawati sibuk berlenggak-legok  dipanggung catwalk.

Memamerkan beragam koleksi busana syar’i memukau mata dunia. 

3/

Hijab bukan hanya sekedar menutupi auratmu saja. 

Melainkan tanda ketakwaan seorang muslimah sejati.

Mahkota yang akan mengantarkanmu menuju singgahsananya.

Memotivasi para kaum hawa agar terdorong melakukan hijrah. 

Mengajak seruan pada kaula muda agar terhindar dari perbuatan tercela.

 4/

Hijrah dari segala bentuk perilaku dan sikap budaya menyimpang.

Kini saatnya bagimu untuk mendengarkan panggilan hati.

Tinggalkan segala bentuk perkara dan perilaku jahiliyah. 

Tidak ada kata terlambat untuk meraih ridha dan ampunannya.

5

Selagi pintu hidayah datang mengetuk panggilan nuranimu.

Jangan biarkan panasnya api neraka menyentuh membakar kulitmu

Luruskan niat mantapkan hati dan mengayunkan langkah dengan istiqamah.

Jangan biarkan bayang-bayang masa lalu membuatmu mengurungkan niatmu.

Dalam kamus hijrah tidak ada kata untuk menyerah sebab tuhan menilai seseorang

Bukan dari harta paras rupawan jabatan dan rumah berhiaskan berlian dan karat emas.

6

Tutup telingamu dan abaikan segala opini negatif.

Teruslah menerbakan benih-benih kebajikan walaupun

Diri ini tak sebaik tak sempurna seperti siti khadijah 

Giat berdakwah mensiarkan ajaran –ajaran islam di nusantara

Syar’imu…

Menjulur rapih.

Mengevaluasi diri

Terangkan hati menerangi jiwaku sedang tertekan.

Menata kalbu yang lama tertatih.


Cirebon 23 September 2022


Misionaris Ditengah Pandemi

Diujung belahan dunia sana.

Seorang misionaris asing datang mensiarkan dakwah

Demi menjalankan misi suci serta tugas yang mulia

Berlayar dari satu pulau menuju peradaban gemilang

Hari-harinya ia habiskan dengan mencatat firman tuhan

Ia rela berkelana jauh terisolasi dari Lingkungan luar

Meninggalkan kampung halaman dan sanak famili

Menyebarkan pesan perdamaian kepada umat manusia

Dikala pandemi datang menguji bumi pertiwi


Hidup terasa berat saat ujian kehidupan datang bertubi-tubi

Mendorongku semakin kuat kedasar jurang keputusasaan

Hilang harapan dan menjadikanku hilang keyakinan padamu

Gambar hitam putih terbingkai rapih dalam bingkai foto memori

Manusia bertekuk lutut dan pasrah dalam menghadapi cobaan hidup.

frustasi depresi hingga wabah penyakit tergambar nyata diwajahmu

Dalam teriakan sunyi dapat kudengar sabdamu sejernih oasis ditengah 

gurun padang pasir.


Bertaut…

Bergejolak…

Berontak 

Namun tidak satu haluan.

Terpecah belah karena hoax dan isu tak berarah

Jangan biarkan diri ini semakin tersesat

Jatuh ke jalur yang salah


Dalam mencari jalan untuk pulang

Pada hakekat kebenaran. 


Cirebon 22 Desember 2021


Seliguli (Rasuna said)

Oleh : Aditya Irfan Situmorang

Dinginnya jeruji besi tak mematahkan semangatmu dalam menegakan tiang kemerdekaan.

Kau himpun pemuda-pemudi indonesia agar bersatu padu dalam melawan setiap kebijakan kolonialisasi.

Mengajak para pribumi untuk mengangkat senjata mengusir penjajah dari bumi pertiwi melalui gerakan bawah tanah.


Dengan berapi-api kau kibarkan bendera perang melawan ketidakadilan menyusun berbagai taktik dan strategi.

Keberadaanmu sebagai salah satu tokoh pergerakan politik sangat disegani serta dihormati oleh banyak orang.

Berkat kegigihannya terciptalah kesetaraan hak antara pria dan wanita sehingga kedudukan wanita dapat berdiri sejajar.

Peranmu terpampang nyata berdayakan wanita dengan mendirikan sekolah tinggi di bukit tinggi.

Menolak perjodohan dini menantang hukum adat karena tak sesuai dengan nilai dan norma kesusilaan.

Saat usianya masih sangat  belia ayahnya mengirimkannya untuk belajar dipondok pesantren

Diatas mimbar podium dengan lantang sibuk berorasi membangkitkan rasa nasionalisme indonesia.


Melalui  orasi yang ia sampaikan beliau gaungkan dan nyalakan kembali  api nasionalisme dibumi hindia timur belanda.

Lewat tajamnya pena kau sibuk mengkritik setiap kebijakan pemerintah kolonial tanpa pandang bulu.

Beliau adalah orang pertama yang dijatuhi hukuman speek delict karena keberaniannya menentang setiap kebijakan kolonial.

Meski  namamu tak sefamiliar tokoh perjuangan lainnya namun perjuanganmu turut andil dalam terwujudnya kemerdekaan

Ragamu boleh saja terkubur namun benih-benih kebaikanmu akan terus tumbuh menebarkan keharuman.

Terlahir sebagai seorang priyai tidak membuatmu tinggi hati tergerak hatinya untuk mewujudkan mimpi kaum wanita .

Namun seperti layaknya tunas  jiwamu akan selalu beringkarnasi melahirkan kembali sosok rasuna disetiap generasi.

Ibarat sebuah diksi kau melengkapi syair-syairku dengan goresan kata-kata indah.

Kau adalah pelitaku menyalakan api dalam setiap dinding sanubari, membakar semangatku  untuk terus menebarkan kebaikan


membela kaum wanita agar tidak dipandang sebelah mata, wahai rasuna cita-citamu sungguh sangat mulia.

Pantang baginya untuk mengabdikan diri  kepada para penjajah berjuang tanpa henti hingga titik darah penghabisan.

hingga fajar terbit menyinari seluruh penjuru semesta  mengusir kegelapan dari wajah bumi pertiwi.

Sudah sepatutnya kita sebagai wanita untuk melanjutkan perjuangannya dengan menunjukan prestasi

Tak letih bermimpi demi memajukan indonesia banyak wanita hebat diluar sana telah berhasil menembus batasnya sendiri

Meskipun kodrat kita hanya seorang wanita walaupun kita lemah jangan padamkan mimpimu dan mematahkan semangatmu dalam menggapai mimpi.


Cirebon 22 Juni 2022

Cahaya Islam Di Pondok  Pesantren

Tiada hari tanpa perjuangan.

Hari-hari kami habiskan dengan meresapi kalam.

Demi meraih pahala dan mendapatkan keberkahan hidup. 
Geliat semangat untuk selalu menegakan perintah agama.


Lahirkan generasi pencinta qurani dan pencinta ilmu.

Berasaskan pancasila dan empat pilar kebangsaan.
Mereka adalah bias asa sebab masa depan bangsa ada ditangan mereka.
Islam bukanlah agama penganut paham radikalisme.


Sebab semua agama mengecam kebiadaban dan kekerasan. 
Islam adalah kiblat utama semua agama mengajarkan rahmat bagi setiap pemeluknya.
Sangat menjunjung tinggi nilai persaudaraan dan toleransi.
Memanusiakan manusia diatas segala harkat dan martabat.


Saat ini dunia sedang bergejolak, sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja.
Tunjukan rasa solidaritas untuk saudara kita di bumi palestina.
Persaudaraan terikat atas nama ukhuwah al-islamiyah.
Mengibarkan sinar islam di berbagai penjuru semesta, hingga akhir zaman.


Mengumandangkan gema suara takbir seraya mengucapkannya.
Sejatinya kita semua adalah seorang musafir hendak berjalan ditengah oasis padang pasir

Cirebon 23 September. 2022

Bingkai Musim Untuk Eril

Karya : Aditya Irfan Situmorang


1/

Tepat dipertengahan bulan juni saat kuncup bunga tumbuh mekar bersemi.

Engkau berpulang pamit menanggalkan sejuta kenangan indah di hati kami.

Lewat sajak sederhana ini..lewat ukiran diksi yang aku ciptakan akan kurangkum semua hal kecil tentang

dirimu.

Kiprahmu sebagai pemuda dan pemudi indonesia patut diteladani oleh kami sebagai generasi milenial dan

kalangan pelajar.

Tekad serta dedikasimu pada dunia pendidikan mampu mengubah dan membawa seisi dunia berdecak

kagum dan bangga.

Menginspirasi kami agar tidak patah semangat dalam menggapai cita-cita dimasa mendatang.

2/

Pemuda berjiwa besar seperti seorang pahlawan meski telah gugur satu tumbuh seribu.

Kau adalah putera bangsa mengharumkan negeri pertiwi dengan segudang prestasi.

Berbudi pekerti luhur taat serta patuh dalam mengemban tugas dan misi mulia.

Tepat dibulan juni ini dikota kelahiranmu telah aku ciptakan bingkai musim.

3/

Dikota leluhurmulah engkau tanamkan benih-benih kebajikan.

Dikota leluhurmulah engkau berpulang dan akan selalu terkenang.

Sekarang saatnya bagimu untuk pulang kepangkuan tuhan pengatur semesta.

Ditanganmulah masa depan bangsa ini telah ditentukan.

Berjuta doa telah kami senantiasa dipanjatkan tanpa henti.

Kini tiada lagi figur pemuda sederhana tangguh mengayomi keluarga.


Hai Eril saatnya kau beristirahatlah dengan tenang dilangit arsy.

Bersama dengan para syuhada dan orang-orang sholeh.

Tempatkanlah dia bersama dengan bidadari surga

Hingga kami dapat berjumpa lagi tertawa dan tersenyum

Dibawah teduhnya telaga kautsar.


Cirebon 02-06-2022


Eril

Dengan wajah berseri-seri kami mengantarkan kau pulang.

Hari itu adalah hari penuh duka bagi kami seluruh kota bandung.

Berbagai simpati dan karangan bunga berdatangan dari berbagai kalangan.

Berita tentang kepergianmu tak luput menjadi trending topic diberbagai laman maya.

Kota bandung seketika dipenuhi lautan manusia hendak bertaziyah melantukan doa.

Kebaikanmu jasa-jasamu telah menciptakan keharuman sewangi ekaliptus


Lewat ukiran kata dan pena akan kuabadikan semua bentuk kebaikanmu pada masyarakat.

Harta jabatan dan gelar popularitas tak membuatmu silau akan kesenangan dunia fatamorgana.

Kepedulianmu terhadap masyarakat sekitar seakan menjadi contoh teladan bagi generasi masa kini.

Kelak suatu hari nanti akan menjadi sebuah cerita turun temurun pada generasi dan anak cucuku nanti.

Banyak petikan hikmah dan pelajaran kehidupan yang dapat aku jadikan sebuah pelajaran kehidupan.


Cirebon 5 Juni 2022


Puisi Cinta Untuk Eril


1/

Hilir mudik kendaraan mengantarkan kepergianmu.

Seluruh warga bandung ikut berduka dan mendoakanmu.

Berbagai cerita indah tentang dirimu dan kebaikanmu dimata para sahabat

Darimu aku dapat berbagi dan belajar tentang sosok pemuda berhati malaikat.

Kau sembunyikan berjuta kebaikan namun surga lebih merindukanmu.

Pancarkan keharuman sewangi daun ekaliptus.

Kilau mata indahmu membuat siapapun jatuh hati.

Darimu aku dapat belajar tentang arti dari sebuah kebaikan

Bahwa hidup itu singkat namun dapat bermanfaat bagi setiap hajat masyarakat.

‘’Terima kasih atas kebaikanmu ril’’

‘’Kelak surga menanti mu ril’’

Cirebon 22 Juni 2022

*Aditya Irfan Situmorang





Posting Komentar

0 Komentar