005

header ads

PRAOGNOSIS SAAT AKHIR KOSMOS Oleh: Gabriel Deforbin Janson Bria

 PRAOGNOSIS SAAT AKHIR KOSMOS

Oleh: Gabriel Deforbin Janson Bria

Abstraksi

ada tiga prognosis yang disampaikan oleh para ahli yaitu: pertama, bumi bisa mati karna ditabrak oleh asteroid yang cukup besar. Kedua, segala yang hidup akan musnah karna mati-panas (Head-Death). Dalam waktu terbatas kosmos akan menghabiskan segala energi yang tersedia dan akan mencapai keadaan entropi maksimal. Ketiga, semua yang hidup di bumi bisa dihancurkan oleh ”kematian” matahari. Jika waktunya tiba maka matahari akan memberikan jauh lebih banyak radiasi (menjadi a red giant).

Kata kunci: Saat akhir kosmos, asteroid, entropi maksimal, kematian matahari.

Pendahuluan 

Sejak seorang anak manusia dilahirkan di Bumi ini maka ia juga sudah memenuhi syarat untuk meninggal dunia, sebab syarat meninggal dunia bukan harus tua, bukan yang setiap harinya sakit-sakitan, bukan yang miskin atau kaya, sebab meninggal dunia adalah suatu kepastian, hanya saja waktunya yang tidak kita ketahui. Lalu bagaimana dengan Alam semesta, kapan ia ”meninggal dunia”? yang pertama perlu kita ketahui adalah usia Alam semesta saat ini. Usia Alam semesta saat ini adalah menurut pendapat para ilmu-wan jaman sekarang ini, diperkirakan usia alam semesta yang kita huni sekarang ini kurang lebih empat setengah milyar tahun, usia alam semesta ini cukup banyak berbeda dengan teori genesis yang menganggap bahwa umur alam semesta diciptakan enam ribu tahun yang lalu.

Pada hakekatnya sesuatu yang mati tentu dia dahulunya perna lahir atau perna ada, begitu juga dengan Alam semesta diapun memiliki awal. Dalam memahami pertanyaan kapan atau bagaimana awal mula terjadinya alam semesta, sekurang-kurangnya ada tiga jawaban yang tersedia: pertama, jawaban dari penganut tradisi lama dan agama-agama yang mempercayai bahwa alam semesta diciptakan Tuhan kurang lebih tahun 4000 SM. Perhitungan itu dilakukan oleh seorang pendeta bernama Ussher (abad XVII) dengan cara menjumlahkan tokoh-tokoh dalam perjanjian lama. Menurut Hawking (1995) pendapat ini jelas salah: sebab jaman itu tidak begitu jauh dengan saat akhir jaman es yang diduga awal munculnya menusia modern.   Kedua, ajaran atau pendapat yang mengimani gagasan Aristoteles alam semesta telah ada dan akan ada selamanya (kekal). Bagi mereka sesuatu yang kekal lebih sempurna dari pada sesuatu yang diciptakan. Ketiga, pemikiran revolusioner tentang proses terjadinya alam semesta yang didasarkan pada ilmu-ilmu modern. Seperti astronomi, metematika, fisika kuantum atau fisika partikel dan astrofisika. Dalam uraian selanjutnya akan lebih difokuskan untuk menjelaskan beberapa teori sebagaimana dimaksud jawaban ketiga tersebut.

Isi 

Kita telah membahas tentang awal kosmologi dan sekarang mari kita talaah soal akhir dari kosmos atau alam semesta. Anton Bakker dalam tulisannya: Kosmologi dan Ekologi mencatat bahwa ada beberapa prognosis atau ramalan sebagaimana disampaikan oleh ahli fisika-nuklir, astronomidan kosmologi tentang kematian atausaat terakhir kosmos. Pertama, bumi bisa mati karna ditabrak oleh suatu asteroida (bongkahan batu) yang cukup besar. Suatu tabrakan dengan asteroid sekitar 65 juta tahun yang lalu telah membunuh hampir semua kehidupan di bumi termasuk para dinosaurus. asteroid atau bongkahan batu atau sering kita sebut dengan nama meteor. Ia adalah salah satu benda dilangit yang posisinya berada di antara planet Mars dan Jupiter. Jarak dari asteroid ke bumi diperkirakan kurang lebih 6,3 juta kilometer. Pada malam hari kita sering melihat yang sesuatu yang seperti sesuatu yang jatuh yang juga kita sebut sabagai bintang jatuh, namun yang sebenarnya itu adalah sebuah asteroid yang jatuh. Namun, pada umumnya meteor habis terbakar sebelum menyentuh bumi. Akan tetapi, meteor yang berukuran besar bisa saja tidak terbakar habis oleh panas akibat gesekan udara dan kemudian mencapai permukaan bumi. Kemudian meteor yang sampai dipermukaan bumi itu disebut dengan nama meteorit.

Kedua, atas dasar hukum kedua termodinamika akhirnya segala hidup akan musnah karna mati-panas (Heal-Death). Dalam waktu terbatas kosmos akan menghabiskan segala energy yang tersedia, dan akan mencapai keadaan entropi maksimal. Dalam keadaan itu segala perubahan harus berhenti, dan segala makluk akan mati.   Sebelum kita masuk kedalam inti dari hukum kedua termodinamika yang akan mencapai pada entropi baiklah kita perlu tahu bunyi dari hukum kedua termodinamika dan arti dari entropi itu sendiri. Bunyi hukumnya yaitu ”proses suatu sistem terisolasi yang disertai dengan penurunan entropi tidak mungkin terjadi. Dlam setiap proses yang terjadipada sistem terisolasi, maka entropi sistem tersebut selalu naik atau tetap tidak turun” . Lalu arti dari entropi adalah sejumlah kuantitas ketiadaan energy panasdisebuah sistem yang dapat digunakan atau diubah menjadi kerja mekanik atau biasa disebut derajat ketidakteraturan pada suatu sistem. Hukum kedua termodinamika meramalkan bahwa suatu saat alam semesta kita akan hancur oleh panas. Ramalan itu didasarkan pada alasan berikut: menurut hukum II termodinamika alam semesta makin lama makin kacau (tidak teratur). Materi-materi akan tercampur menjadi satu(ingat bahwa campuran materi mempunyai derajat ketidakteraturan yang lebih tinggiseperti pada campuran kopi susu). Panas akan mengalir dari daerah bersuhu tinggi ke daerah bersuhu rendah sampai seluruh alam semesta mempunyai suhu yang sama. Menurut Carnot pada suhu yang sama tidak ada kerja artinya: tidak ada aktivitas (lihat rumus Carnot!). selanjutnya semua energy berubah menjadi energy panas (energy panas mempunyai derajat ketidakteraturan yang paling tinggidibandingkan dengan energy bentuk lain). Dalam keadaan ini, tidak terjadi perubahan apapun (tidak ada kerja tidak ada perpindahan panas). Sunyi dan panas! inilah saat kehancuran dari alam semesta kita. Istilah yang terkenal untuk keadaan ini adalah heat dealt. 

Ketiga, semua yang hidup dibumi bisa dihancurkan oleh ”kematian” matahari. Matahari sekarang kiranya setengah umur (5000 juta tahun). Proses nuklir didalam matahari dan pemancaran energi olehnya menyebabkan, bahwa sekitar 5000 sampai 7000 juta tahun lagi dengan ”mendadak” ia akan berekspansi sejuta kali lebih besar dari pada sekarang, dengan memberikan jauh lebih banyak radiasi (menjadi a red giant). Beberapa planet termasuk bumi akan ditelannya. proses matinya matahari dimulai ketika matahari berubah menjadi bintang raksasa merah. Inti bintang akan menyusut tapi lapisan luarnya akan meluas ke orbit Mars. Saking luasnya, dalam proses itu lapisan luar matahariakan menelan planet bumi dalam prosesnya.  Menurut para ilmuwan pada saat itu manusia sudah musnah. Apalagi saat menjadi bintang merah, matahari akan benar-benar sangat panas. Laut akan kering dan tanah tempat manusia berpijak sudah begitu panas hingga tidak ditemukan lagi kadar air didalamnya. Ketika matahari kehabisan gas helium, maka bintang raksasa akan berubah menjadi nebula planeter. Teori yang ada menyebutkan untuk membentuk nebula planeterukuran bintang raksasa merahsetidaknya harus mencapai 2 kali ukuran matahari. Hanya saja rekayasa computer yang dilakukan pada 2018 justru menunjukan sebaliknya. Untuk menjadi nebula planeter matahari justru menyusut. Setelah itu dari nebula planeter matahari berubah menjadi katai putih atau bintang putih yang diyakini sebagai bentuk evolusi terakhir bintang.

”ketika sebuah bintang mati ia mengeluarkan massa gas dan debu yang ukurannya bisa-bisa mencapai setengah massa bintang itu. Bintang akan jalani proses seperti kehabisan bahan bakar dan akhirnya mati. Pada akhirnya, yang tersisa hanya inti bintang” itu menurut astrofisikawan Albert Zijlstra dari University of Manchester. Dia juga mengatakan pengeluarandebu dan gas itu akan bersinar sangat terang dan berlangsung selama 10.000 tahun. Hal inilah yang membuat nebula planeter sangat mudah teridentifikasi. ”Beberapa  bersinar sangat-sangat terang sehingga bisa dilihat dari jarak puluhan tahun cahaya. Sementara inti bintang malah terlalu redup untuk dilihat.

Penutub

Tentu masih ada banyak lagi pemikiran dari para filsuf dan pemikir lainnya tentang akhir dari kosmos ini. Namun, yang dibahas diatas adalah akhir dari kosmos perspektif Anton Bakker. Juga selain dari para pemikir dan para filsuf ada juga teolog-teolog dari agama-agama yang membahas soal akhir dari kosmos ini menurut doktrin mereka masing-masing. Jadi soal prognosis atau ramalan tentang akhir kosmos ini sangat banyak dan akan kita jumpai dalam kitab suci dari agama-agama dan  buku-buku yang berkaitan dengan kosmologi.

 


Posting Komentar

0 Komentar