005

header ads

Puisi : Sketsa Karya Yin Ude

 Sketsa

Karya Yin Ude


(1)

Kertas-kertas puisi melayari udara kemarau

Jatuh di kaki anak-anak yang bermain di padang kering

Tak satu bait dibaca

Sebelum kertas-kertas itu dilipat

Terbang dalam terik, riuh gemuruh sebagai pesawat zaman


(2)

Buku-buku puisi terkurung dalam tas guru bahasa

Ragu dibuka halamannya agar siswa riang berlompatan di sana

Busa-busa tepi mulut memercik lekati tiap kepala

Aroma basi pelajaran sastra

Menyeruak di udara kelas yang hampa 


(3)

Buku-buku puisi dijejer nasib bertahun-tahun di rak-rak panjang

Perpustakaan, gudang-gudang

Menua, gemetar

Tak kuasa menyeka sepi di otak zaman

Dirinya sendiri 

Bergumul dengan kotoran kecoak, dengan tebal tumpukan debu

Dan sunyi 


(4)

Tiba dunia baru, ada yang melayari udara pancaroba

Deras angin membawanya terdampar ke tumpukan sampah

Busuknya merembesi pori-pori kata

Zaman pun memulung sampah


(5)

Aku menulis, dan meringis

Ini sketsa sungguh mengiris


Sumbawa Timur, 17 April 2022

Bionarasi penulis:

Yin Ude, asal Sumbawa Timur, NTB. Menulis sejak tahun 1997. Tulisannya termuat di media cetak dan media online dalam dan luar Sumbawa. Memenangkan beberapa lomba, antara lain Juara 2 Lomba Cipta Puisi Bulan Bahasa Himapbi Universitas Asy’ariah Mandar (2021) dan Anugerah Cerpen Terbaik Negeri Kertas (April 2022). Karya tunggalnya yang telah terbit adalah Buku Sepilihan Puisi dan Cerita “Sajak Merah Putih” dan Novel “Benteng”. Puisinya dapat dibaca pula dalam antologi bersama yakni Antologi Puisi “Seribu Tahun Lagi”, Antologi Puisi “Genta Fajar”, Antologi Puisi Plengkung: Yogyakarta dalam Sajak, Antologi “Hujan Baru Saja Reda”, Antologi “Jejak Puisi Digital”, Antologi Puisi “Para Penyintas Makna”, Antologi Puisi “Pertemuan di Simpang Zaman”, dan Antologi Puisi “Jejak Waktu”. Beberapa buku lainnya dalam proses terbit.





 






 


Posting Komentar

0 Komentar