005

header ads

Puisi Sulistyo

 

BIARKAN MALAM

Sulistyo 

 

Biarkan malam merangkak menggapai bulan

Dia akan kelelahan dan dicibir bintang-bintang

Sesore tadi bulan bundar mendengkur di pangkuan gadis kecil yang merengek minta diambilkan bulan

Terpaksa kuambilkan dengan memanjat pohon pinang

Ibunya sang penari telanjang

tak peduli tangisan putri kesayangan

Dia sibuk mengelus ayam jago milik sang majikan

 

Biarkan malam ngos-ngosan bersandar di bawah pohon pisang

Dia malu

Sembunyi sambil memaki

"Diancuk! Akan kuhampar gelap akan kutebar pekat, hingga bulan bulat bundar kebingungan mencari jalan pulang."

 

Biarkan malam terus mencaci

sampai kokok ayam jantan takluk di kaki sang penari

 

 

Kamis, 24 Maret 2022

 

 

Sulistyo

Lahir dan besar di Kudus. Sampai saat ini masih berprofesi sebagai DJ (Disc Jockey). Beberapa puisinya termuat dalam antologi bersama nasional dan terhimpun dalam buku antologi tunggal: Episode Bulan, Aku Ingin Kembali Menulis Puisi, Sajak Pendek Untuk Tuhan, Jejak, Suatu Ketika, Masih Ada Hujan di Pagi Bulan Juni




 

Posting Komentar

0 Komentar