005

header ads

Puisi Paschaelo Ananta

 MASIHKAH KAU DAN AKU BERTERIAK MERDEKA

Karya:  Paschaelo ananta

“Bersihkanlah aku agar aku jadi murni

Basuhlah aku agar jadi putih melebihi salju”

Meski terlampau iman di negeri ini

Masih ada setitik darah yang kau dan aku genggam

Berselubung ego dan emosi, kita jejaki tanah nun permai

Dalam kesuburannya kita tepiskan penuai-penuai ladang

Dengan satu sentuhan kecil, mengalir luka tak terperih

Dari selongsong peluru kematian

Oh --- masihkah kau dan aku berkata tentang damai?

Ataukah bibir ini masih mengecupi cinta di sekujur tubuh yang kaku?

Setelah tanah permai kita sirami dengan darah tak bersalah

Membiarkan dedaunan menutupi, sebagai ganti kembang mewangi

Ah.. tanpa sembahyang layaknya iman yang digeluti bangsa ini

Jauh sudah hati ini, sirna sudah rasaku dan kamu perihal merdeka

Sampai hadir tanya dalam hati…

Merdekakah kita dalam luapan emosi, ego dan kuasa?

Dikala serumpun bangsa terpecah dari tanah yang berlimpah susu dan madu

Memang, selayaknya 

Kau dan aku akan menjadi kita dalam doa, janji dan cinta 

Tentang merdeka di ujung pusara kelak 


Paschaelo Ananta adalah nama pena dari seorang putera Timor. Lahir di Pulau Timor di sebuah dusun kecil Halilulik 21 Juni 1994. Saat ini berdomisili di Atambua. Kab, Belu. Prov, NTT. Lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Filsafat Teologi Widya Sasana Malang. Menulis buku Kisah-Kisah Insipirasi “Dalam Genggaman,” penerbit TANKALI, ISBN 623-7452-04-1. 2021. Sejauh ini aktif sebagai penulis lepas dalam rumah kompasiana https://www.kompasiana.com/ose dan  Blog hatubela.blogspot.com





Posting Komentar

0 Komentar