005

header ads

HNN : Sugik Muhammad Sahar

 

LELAKI PENCARI IKAN

Sugik Muhammad Sahar

 

 

 

Lelaki yang pernah dipanggang terik 

Pada selimut angin berbantal ombak

Lemas, tertidur ke dasar paling laut

Pada cahaya bulan yang tebal berkabut

 

Mengusap manis madu keringat

Dengan kerut berlipat-lipat

Memakan tiba-tiba, hitungan harga tengkulak

Yang mungkin sempat dicatat

Dalam baris-baris gelombang atau paragraf matahari

Tentang kita yang lupa asin garam sendiri

Atau seberapa jauh sampan berlayar lagi

 

Ini bukan musim kali pertama

Ayat-ayat mengitari gerimis doa-doa

Pulang membawa kabar ingatan

Yang bertapa di kedalaman lautan

 

Wahai lelaki pencari ikan

Kini saatnya kau arungi laut tanpa tepian

Lebih dalam dan lebih lebar dari perkiraan 

Dalam dirimu yang kesekian

 

Dan dalam hulu bulan, kembali kita duduk terkenang

 


 

Sugik Muhammad Sahar lahir di Pamekasan. Selain menulis puisi ia mengajar di pondok pesantren serta aktif di Sivitas Kotheka. Buku antologi tunggalnya "Sangkolan" terbitTahun 2017 serta karya-karyanya pernah dipublikasikan di Radar Madura, Radar Malang, Sastra Sumbar, Padang Ekspres, Jawa Post, Budaya Haluan Padang, LiniFiksi, Harian Budaya Rakyat Sultra, Radar Surabaya, Banjarmasin Post, Riau Post, Warta Simalaba dan lain-lain. Saat ini tinggal di desa kelahirannya, Polagan, Galis, Pamekasan





 

Posting Komentar

0 Komentar