005

header ads

Fina Lanahdiana

 

Mengendarai Sepeda

Puisi Fina Lanahdiana

 

bukan musim hujan yang menandai bulan basah

tapi kau, keringat yang deras

memanggang kulit. matahari terik

dan kau berteriak, “hore!”

 

aku sepasang mata penonton di kursi

paling atas, mudah dialihkan perhatian

oleh benda-benda bergerak lainnya

meski tak lebih cepat dari bunyi yang merambat.

 

miniatur kota, atau aku yang raksasa

memotret masa silam, merangkai warna

kusam seolah lukisan yang ingin kusaksikan setiap mataku gagal pejam

di antara bintang dan benda langit lain yang sinarnya seringkali kupandang

di atas kasurku yang bau buku-buku. sayap burung yang tak hendak terbang, dan debu.

 

aku bersin bercerita. bukan flu sebab diserang insomnia

cuaca baik dan awan seputih kapas di meja rias milik ibuku, atau tisu.

kau menyimak di depan sambil mengayuh pedal

ban sepedamu lihai menghindar, sementara aku

memilih membaca huruf-huruf milikmu yang tak teraba

atau aku yang tak pandai membaca.

 

lampu. lalu lintas yang berjalan membelakangi kita

juga pohon-pohon

tak apa, katamu

kita sedang mengendarai sepeda

mengakrabi segala yang melintas

sebagai batas.

 

Kendal, 2018-2022

 

Bionarasi:

Fina Lanahdiana, lahir dan tinggal di Kendal. Beberapa tulisannya bermukim di www.filadina.my.id, bisa disapa di Facebook: Fina Lanahdiana, twitter, IG, dan medium @filadina.

 

Narahubung:

Whatsapp: 089660155036

 


Posting Komentar

0 Komentar