005

header ads

[NOMINASI] Puisi Muhammad Syahroni

 RAWA-RAWA

 

 

tujuh warna

tujuh hari

tujuh lapis

 

perjalanan selintas

menyeberangi rawa

di pinggiran tepi

dan sekedipan mata

kita tinggallah nama

 

beberapa lembar warna

beberapa helai airmata

padu

dalam

lumpur 

rawa

yang

menangkap

kaki


—kaki

kita

kata-kata

kita menjadi

tidak

kemana-mana

 

subuh

aroma kasturi

semerbak

dibawa burung

dan paruh ayam

mengukir bumi

dengan cakar

yang lihai

mengais rezeki

:

rezeki kita

adalah

melintasi rawa

sekedip mata

:

siapa 

yang 

menjadi diri!

 

di rawa

ada tujuh rupa

wajah manusia

wajah pertama

wajah-Mu

memantul

dari langit

kilau

cahaya matahari

—wajah lainnya

wajah

yang sering

dijadikan

wajah-wajahan

kerap dijadikan

jebakan

perangkap

atau tontonan

: tetapi

selintas

sekedipan mata

saja

apa hendak dicari?

 

kau berhenti

kaki

kita

kata-kata

terjeda—

            penebusan

telah 

menyematkan 

namamu

di persinggahan ini

urat air nadimu

dipantulkan 

oleh rawa-rawa

dari celah rimbunan

kilau matahari

dan riak

yang mengalir

dengan tergesa—

jangan tergesa!

kita

tidak

sedang

mengejar

apa-apa— terhenti!

 

tujuh lapis

terkelupas

dari

lembar-lembar

napas menipis

:

habis

kepulangan

selintas

sekedip mata

menyebrang

pinggiran

tepi rawa—

 

apa hendak dicari

dalam tujuh hari

dalam tujuh lapis warna?

 

Muhammad Syahroni

OKU TIMUR, 14 Februari 2022

 


Muhammad Syahroni merupakan mahasiswa aktif Universitas Lampung yang tengah menempuh Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Kelahiran OKU Timur, 14 Juni 2001, penyuka bunga lily, membaca, dan menulis. Karya-karya Muhammad Syahroni terlah dimuat dalam beberapa buku antologi pribadi, kolaborasi, dan nasional. Selain itu, beberapa karyanya terlah tersiar pada surat kabar dan media onlie lainnya.

cp: 0857 5848 3793 (WA)

Facebook: Muhammad Syahr

Instagram: @ten_land


Posting Komentar

0 Komentar