005

header ads

Puisi MB Metha

Jejak Kasih 


kemarin

kita beradu mata,

bersua muka, dan bercerita

tentang rintik-rintik hujan


bibir kita mulai mengeja 

tentang aksara-aksara cinta

pada bait-bait rindu

yang begitu menggebu 


mata-mata camar putih 

begitu cemburu

menatap dua pasang kekasih

bernostalgia bersama waktu 


kita mencoba menyelam

dalam lubuk sunyi 

ketika menyulam temu 

seraya berkisah kasih 


lalu, 

kau sandarkan keluh di pundakku 

tiba-tiba air matamu jatuh,

membasuh jiwa rapuh


ku rangkul tubuhmu 

dengan maaf ku

dan mengecup keningmu

lembut, penuh rindu


sebelum berlalu 

bersama senja di petang waktu

mari merawat sejenak 

suka, canda, pun tawa 

yang membekas jejak 


seperti rekah merah 

yang menelan kenangan 

di tubuh semesta puisi 


MB Metha, 2021 


MB Metha lahir pada purnama ke sepuluh di sepertiga malam setelah para pemuda melengkingkan sumpah pemuda. 




Posting Komentar

0 Komentar