005

header ads

Puisi Eko Windarto

CIPTA PUISI

MEMANDANG WAJAHMU

Biarkan malam tertidur seperti segumpil wajahmu di ranjang mimpi
Lepaskan ia bermimpi tentang taman-taman sunyi, dan bunga-bunga ilusi berwarna api 

Lewati saja malam dengan hati
Sebab di keningmu mengalir segala memori 
Perlahan menjadi rinai menetes-netes di pipi cekung nan sunyi

Ah, malam ini seperti negeri para pemimpi
Menyembunyikan jendela kenangan mengeras sendiri
Di dalam tubuh yang api

Betapa keindahanmu tak bisa kupungkiri
Wajahmu serasa halnya putik bunga matahari
Selalu bercahaya dan bergerak ditiup angin rindu kembali

Memandang wajahmu seakan melihat hatiku sendiri
Sebab aku adalah daun-daun cinta jatuh di tanah sunyi
Sebagai puisi yang mentauhidkan lidah pucat pasi

Sekarputih, 2022021

Bionarasi:

Eko Windarto
Lahir 23.4.1962 di Malang.
Tinggal di jln. Melati 25. RT. 33. RW. 08. Sekarputih. Pendem. Kec. Junrejo. Kota Batu. Jawa Timur.
Mulai menulis puisi 1980 an.
Masuk buku SEJARAH KRONIK SASTRA INDONESIA DI Malang yang di tulis prof. Suripan Sadi Hutomo. 1994. Masuk pusat dokumentasi SASTRA MALANG bersama almarhum WAHYU PRASETYO. Kumpulan puisinya: PERJALANAN 1989. NYIUR MELAMBAI 2019. Juara 1 cipta puisi di Singapura 2017. Dan beberapa kumpulan puisi bersama: TANKA INDONESIA, 1000 HAIKU, HAIKU MELAWAN KORUPSI, PMK, TEMBANG AKSARA Antologi Sahabat DUNIA AKSARA, 1000 PUISI, dan lain-lain. WA. 085964247913. ewindarto0@gmail.com. Facebook: Eko Windarto.






Posting Komentar

0 Komentar