005

header ads

Puisi Aris Setiyan

Epilog Mimpi

Di meja makan,

wajahmu yang cahaya

telah menggerus anyir tubuhku

saat ngembara


Lestari, kita sedang diringkus hujan

di dalam rumah anyar

siapa nyana seorang anak lelaki

berlarian di antara punggung aku


Hujan di luar rumah

pintu dibiarkan terkuak

kita saksikan padi-padi merenggang

sebelum terkulai, saling bertubrukan


Lestari, haruskah aku tutup pintu itu?

sebab hujan dan kawanan katak mulai bertamu di beranda

kau pun telah menyembahkan matcha latte

bagi gigil tubuh kami.


Temanggung, 13 Februari 2022


Biodata : Aris Setiyanto tinggal di Temanggung, Jawa Tengah. Buku puisinya, Lelaki yang Bernyanyi Ketika Pesawat Melintas(2020) dan Ketika Angin Berembus(2021).


 


Posting Komentar

0 Komentar