005

header ads

Puisi Amanina Rasyid Wiyani

 Diam dari Duka


Suatu hari, aku berdikari dengan hati yang melandasi utasan sunyi 


Di rimba yang bernapas nestapa, sepasang duka dengan sayapnya meronta bahagia


Lalu, aku duduk bertongka kata-kata dogma dari tuan tanpa nama 


Dia berpedang atma yang isinya dua mata tajam untuk menikam sesiapa punya nyawa 


Barangkali rimba ini tak puas akan rasa hampa yang aku tuai di tiap masa 


Suka sekali ia melintasi hitam jembatan di hati yang membangun kokoh peradaban mati 


Ah Tuhan, dari ini aku meminta barang sedikit jua senyumMu untuk menghendaki arah berterang cahaya 


Menapak di semestaMu adalah susur agung yang menyisip luka 


Sunyi di jalan-jalannya seolah menghampar terjal tanpa akhir,

semu 

pilu 

sendu 


Jadi, aku diam-diam saja dari cengkram badai di dada 

Batang, 26 Februari 2022


Amanina Rasyid Wiyani nama lengkapnya yang diberi orang tua tersayang sejak enam belas tahun yang lalu. Ia lahir tepat tanggal 23 Oktober 2005. 


Saat ini, ia akan mengusaikan masa remajanya di bangku SMA. Sebagai pelajar yang idealis dan kadang-kadang tidak realistis, ia bercita-cita untuk bisa melanjutkan studi ke University of Amsterdam Belanda. 


Dalam beberapa waktu ini masih bertempat di Batang, Jawa Tengah. 


Boleh menyapa lewat nomor WhatsAppnya yaitu 0882 2176 8487 


Tidak memiliki akun Facebook, terbuka di Instagram @amanina.wiyanir 




Posting Komentar

0 Komentar