005

header ads

puisi-puisi: acep syahril

 puisi-puisi: acep syahril


hantu dari musim pandemic


membaca peta dari setiap sudut kordinatmu akhir-akhir ini 

seperti membaca peluru-peluru nyasar dari sebuah medan 

peperangan medan perang yang tak kuketahui siapa berperang 

dengan siapa


sementara hampir dalam setiap hitungan menit selalu saja

aku membaca korban berjatuhan mayat-mayat menebar 

kengerian berlompatan dari daftar panjang kematian lalu 

para penggali kubur diam dengan suara dibungkam 


tapi dari daftar kematian itu aku tidak mencium bau mesiu 

dari pecahan mortir kecuali orang-orang dengan wajah setengah

tertutup berhamburan dari kerumunan pembaca do’a lalu

menyerbu suatu tempat bertulisan hand washing facilities


2020 














impresionisme corona


akhir-akhir ini setiap orang diminta mengirimkan nama dan 

kedua biji matanya ke para pencatat sosial di sekitar rumah tinggal 

mereka melalui ketua rt semua menunjukkan jati dirinya lengkap 

dengan lantai rumah daun jendela dan kamar mandi yang hanya 

ditutupi plastik bekas baligho calon legislatif yang sekarang 

duduk manis di gedung dpr yang megah itu


mereka adalah rakyat barisan garda depan bangsa yang pertama

merasakan makna lapar ketika para pemimpinya menganjurkan

untuk menutup seluruh pintu rumah ketika wabah yang jauh dari

pandangan mata lahir itu bergerilia memadati ruang-ruang terbuka

seperti debu yang setia menempel di kaki tangan kepala bibir dan

alis mata lalu malam harinya diantara mereka memilih bernyanyi 

di luar rumah menuangkan tuak wisky dan anggur diantara angin dan 

dingin yang medesir sambil berucap kenapa kita takut pada virus 

tapi berani kepada yesus


beberapa hari kemudian diantara mereka kembali datang menemui 

para pencatat sosial sambil menangis mereka meminta agar sembako 

yang sudah disiapkan diganti dengan beberapa peti mati berikut 

batu nisan untuk suami dan saudara mereka yang berhasil menemui 

ajalnya setelah bercinta dengan virus dengan merendahkan keimanan 

orang lain di mata yesus


2020


Posting Komentar

0 Komentar