005

header ads

Puisi Debu HENDRIANTO

 Debu

HENDRIANTO


Senandungmu membangkitkan amarahku 

Setiap hari menggelegar di telinga

Kuingin marah melampiaskan, tapi... tak ada daya di sini

siapa diri ini, hanya debu di atas abu


Oh, suara nyanyian sang penguasa 

merdu dan elok didengar oleh sang penista


Kapan, kapan, entah sampai kapan

Hati berteriak menjerit, tetepi mulut terkunci melilit

Fitnah bertaburan, diiringi manis pujian

Cibiran berperan, cacian mematikan angan

Pangkat berkuasa karena dusta merajalela


Dimanakah kau sayang 

Di manakah kau yang kurindu

lihat dan dengarlah tangis kehilangan dariku

Aku rindu keadilan yang sudah lama lenyap ditelan sang penipu.


Posting Komentar

0 Komentar