PAYANGAN PADA SATU
SIANG
Karya: Agus Suprayitno
Inilah Payangan yang
senantiasa menghadang
Ketika satu persatu
pejuang samudra berancang-ancang
Memasang kuda-kuda
mengikat waspada
Menebar awas pada
pancang kematian yang timbul tenggelam
Yang sedari tadi
menunggu lalai untuk membenam
Seperti kemarin; dan
kemarinnya lagi
Beruntung semalam mata maut selatan terlelap
Jadi loloslah tiga bahtera menyambung hidup
Memukat laut demi pikat; senyum tepian dermaga terpaut
Mengubur debur yang coba ikut campur
Tapi siang ini takkan lagi sama
Butuh strategi untuk melintasi runcingnya gigi
Pada maut getar hati menebar takut
Lihat, ombak pun
bermuslihat
Bersekongkol dengan
pancang kematian
Berbisik aman pada
bahtera tak terjaga
Hingga derak papan
membuyarkan lamunan
Menumpahkan ikan hasil
tangkapan semalam
; dan melenyapkan
senyum penantian
Kala pejuang berkalung ganas gulungan ombak
Butiran pasir turut nanar menyelimuti pesisir
Di tepiannya tercipta ratap mengiba hilang
Musnah impian terbenam pengorbanan
Hirap; menyatu dengan lautan
Payangan tak lagi
landai bak kayangan
Siang itu menjadi
sebuah persaksian
Ketika korban mohon
diruntuhkan
Bondowoso, 3 Maret
2022
Biodata Penulis:
Agus Suprayitno adalah seorang pendidik yang juga menyukai dunia
literasi. Sejak pertengahan 2018 telah menghasilkan ratusan karya baik fiksi
maupun non fiksi serta dibukukan dalam ratusan antologi bersama para penulis
nusantara. Beberapa kali pula ia pernah memperoleh penghargaan di bidang tulis
menulis. Kesukaannya pada genre horor telang menghasilkan 3 buah karya solo:
kumpulan cerpen “Teror Horor” Penerbit Tidar Media Yogyakarta, novel “Simpul
Mati” Penerbit Rofsikaha Media Jember, dan antologi puisi “Kitab Kematian”
Penerbit IA Publisher Lamongan. Untuk lebih mengenalnya bisa menghubungi IG:
@agus.suprayitno020875
Asal Kota/Kabupaten:
Bondowoso
Nomor WA :
081937575709
Facebook: Agus Suprayitno
0 Komentar
Andai bisa klaim Honor untuk karya puisi dan cerpen yang tayang sejak 1 April 2024