005

header ads

Puisi Siti Khalifatur Rohmah | 6 April 2024

 EDISI MUSIM

Peristiwa hujan tadi malam

Sunyi, menghitung detik-detik mimpi

Yang macet di jalan

Hingga mata angin suram

Pohon-pohon bertelanjang

Di kampung halaman

bulan bersembunyi

  Mengenang hujan yang panjang,

  Di selipkan pada mata awan


Peristiwa hujan semalam

Mengambil keputusan

Dalam catatan rindu yang terus-terusan

Melonjak di saat sunyi menggigil hampir

Mati ditelan api, sebab tergesa-gesa

Ingin memulihkan jiwanya yang beku

:meskipun ia telah berselimut

Setebal doa ibu

Namun dinginnya rindu

Masih menyala dalam otakku


Peristiwa tadi malam hujan,

Lampu bercerita tentang masa lalu

Pada tanah saudaranya yang bungsu

Sampai subuh cerita usai

Hujan berpamitan

_takdir mencubit langit

Sampai lupa untuk menata

Peristiwa yang rumit.


Pangabasen,16 01  2024

DEMAM SEMESTA


Di malam hari

Semua alam bernyanyi

Sedangkan angin

Membaca puisi


Singgahlah nyamuk-nyamuk

Beterbangan kesana kemari

Mencari darah suci menghisapnya

Tanpa mengambil nomor undi

Di meja saksi


Di sepanjang jalan

Setelah mataku terpejam

Lantas ku cuba merayu

Angin dengan bunga

Yang kupungut dari tong sampah,

Akan segera kuambil

Namun, di sana kulihat ada yang lebih istimewa

Dari bungaku yang kudapat

Dari tong sampah


Lalu aku kembali saja

Ke kawasan paling terindah

Untuk rehatkan dada, dan

Kucuci mata pada keajaiban semesta


Kelak kenyataan dunia

Seperti nyamuk-nyamuk

Yang hanya memberikan 

Kenangan pada tubuhku

nyeri sampai menderita kembali 


Pangabasen, 2024

RAHASIA KOTA YOGYAKARTA


Tentang lampu-lampu yang tersenyum

Di sudut kota jogja –tak henti merakit syahadah


Daun-daun hijau menyebar aroma surga

Ke batas-batas kota


Silau mata purnama bersujud pada tanah basah

Dalam mimpiku; disana bermusim 

Dengan kata yang indah


Embusan angin tatkala mengundangku ke sana 

Ingin kujumpai segala budaya yang beraneka,

Biar jadi rasi bintang dalam dada


Di pinggiran malioboro 

Aku cemburu pada lagu-lagu syahdu

Beriring musik angklung yang mawar


Angin sepoi memeluk rindu ke seluruh perjalanan

  • Menatap ria wajah pepohonan, 

Jiwa-jiwanya menggigil hingga mengembun di yogyakarta

 – sebagai bahasa rahasia yang digenggamnya

Dan seni-seninya melahirkan peta budaya

Begitu mapan –istimewa di mata dunia yang hampir buta.

 

                  Gapura Timur, 29,September, 2023  

 

Siti Khalifatur Rohmah lahir di sumenep, berdomisili di Larangan Barma merupakan santri aktif di PP.miftahul huda beberapa prestasinya adalah radar Madura, kumpulan puisi santri Nasional, juara 3 lomba cipta puisi nasional. Bisa komunikasi lewat Instagram @_stkhlfh &email sitikhalifaturrahmakhalifah@gmail.com  | 081939488118

            


Posting Komentar

0 Komentar