005

header ads

Puisi SANG BADUT KARAKTER : RYAN LESMANA PUTRA

 SANG BADUT KARAKTER

: RYAN LESMANA PUTRA


Gontai...

Langkah demi langkah

Kau tapaki

Demi esok hari

Yang mungkin masih

Menawarimu dengan mimpi terbaik

Dan akan  terus mengkhianatimu


Sorot matamu yang mulai memudar

Peganganmu yang tak lagi menguat

Bahkan..

Sang angin yang mulai enggan

Bersahabat denganmu

Kian menambah untaian pilu hatimu


Di pojok kanan,

Di pinggir keramaian

Satu-satunya tempat yang merangkulmu,

Menemanimu,

Mendengarkan tiap kata dan ucapmu

Meminta hal baik pada-NYA


Pinggir keramaian, 23 Agustus 2022





BERHUTANG SENYUMAN


Lelahku,

Tak lagi berat

Ketika senyum kecilmu

Menyambut ku di depan pintu


Peluhku,

Tak lagi deras

Saat tangan kecilmu

Meraih jemariku


Hangat,,

Saat tubuh kecilmu

Merangkul ku dengan erat


Aaahh...

Bahkan saat dunia mulai memusuhiku,

Senyummu selalu menguatkan kan ku..


Sungguh aku berhutang padamu...

Berhutang banyak senyuman dari mu

Malaikat kecil ku..

23 Agustus 2022






PAGI YANG HILANG


Pagi,

Selalu menyajikan kebahagiaan

Embun pagi,

Nyanyian binatang kecil,

Hingga sapaan hangat

Sang Mentari

Menambahkan kemilaunya 

Semangat pagi


Tapi tidak dengan pagi ini

Senyummu hilang

Bersama dengan pagi

Yang mulai berlari kecil

Menemui sang Siang


Ucapku,

Diawal hari

Mungkin telah menambahkan

Deretan ukiran ukiran kecil

Tentang aku

Di dinding hatimu


Maaf

Mungkin tidak akan

Menghilangkan ukiran itu

Maaf juga

Tidak akan mengembalikan

Pagi yang hilang

Bersama senyummu


Harapku...

Maaf itu akan selalu menuntunku

Pada warna lain dari dinding hatimu

Warna dari cinta yang merangkulku dengan erat

Warna dari cinta yang selama ini menguatkan ku

Warna dari cinta yang tulus

Warna dari cinta yang akan selalu mengenggam tanganku

Dan mengingatkan ingatan terdalamku

Bahwa aku sangat menyanyangimu..

Bidadari ku...

Lab, 24 Agustus 2022
















MULIANYA PENCARI HARTA KARUN


Sorot lampu senter

Mengejutkanku

Kau dan kekasih hatimu

Keluar dari tempat

Yang bahkan asing bagiku..


Hanya alas kaki seadanya

Dan sarung tangan

Yang mulai tampak

Menghitamlah

Satu satunya senjatamu


Sunyi,

Gelap,

Bahkan tanah pijakan

Yang becek

Sudah menjadi teman akrabmu

Kadang kau mendapatkan

Teman yang lain

Sang api

Yang membantumu

Melawan si dingin malam


Tempatmu,

Gudang harta karunmu,

Kini tak lagi sepi

Harta karunmu sekarang

Kini menjadi ancaman

Pencari harta karun lain

Mulai berdatangan


Plastik botol kemasan,

Kardus kardus keadilan,

Botol yang memantulkan bayanganmu,

Bahkan kaleng kalengan

Sekarang sudah menjadi

Barang langka,

Barang mahal

Untuk bisa kau dan kekasih hatimu temukan


Tapi hal itu tidak menyudutkanmu

Tidak akan melemahkanmu

Daripada hanya sekedar menadahkan tangan,

Kau dan kekasih hatimu

Lebih memilih

Untuk terus mencari harta karunmu


Sungguh yang kau lakukan itu lebih mulia

Aku.... mengagumimu...

Wahai pencari kemuliaan


Pinggir Kota, 25 Agustus 2022





KEMILAU BERLIAN 


Kalian adalah

Sebuah batu intan

Yang belum diasah

Masih seperti batu mulia lainnya


Kalian bahkan belum menjadi

Permata ataupun berlian


Saat sang intan 

Ingin menjadi permata

Batu asah yang kami gunakan

Ternyata salah

Amarah...

Emosi....

Menjadi bahan asah yang lain


Saat amarah menjadi tidak stabil

Tanpa kami sadari

Keluar ucapan yang menyakitkan

Keluar jurus jurus dari negeri antah berantah

Membuat  sang intan

Kurang berkilau

Semakin kusam

Tidak berbentuk

Bahkan mungkin retak


Kamilah yang dengan sadar

Dan sengaja

Menghadirkan kalian di dunia ini


Kamilah yang harus

Membuat intan intan ini

Bercahaya lebih terang

Berkemilau lebih indah

Dan menjadi berlian seutuhnya

Wahai anak anak ku

Dini hari, 26 Agustus 2022




















PION CATUR AYAH


Rinai hujan mulai

Membasahi jalan pulangku


Rintik demi rintik

Yang turun

Kian mengingatkan

Akan dirimu


Sosok yang telah

Lama menghilang

Sosok yang selalu menemaniku

Memindahkan pion demi pion

Mengatur penyerangan gerilya

Lewat langkah demi langkah

Dan mempertahankan bentengmu

Diwaktu itu

Persis seperti saat ini

Saat rinai hujan

Mulai memainkan melodi

Tak..tik..tak..tik...

Sumbang di atas atap hunianmu


Ayah...

Baik baik kah kau disana?

Sudahkah kau bertemu Pencipta Mu?

Sudahkah kau bertemu Kekasih Pencipta Mu?


Ayah...

Walau mungkin hanya lewat bunga tidurku

Walau mungkin hanya sekejap

Walau hanya dengan kecepatan cahaya

Yang mungkin tidak bisa diikuti mataku

Aku ingin melihat wajahmu

Meskipun hanya sekali

Sudut ruang, 26 Agustus 2022


































MEGA MENDUNG

Putih,

Tinggi,

Menawan,

Itulah sosok mu


Hanya memandangmu

Berjalan beriringan

Saling bertautan

Saling bercengkerama

Membuat tenang

Sanubari ini


Terkadang kau berjalan lambat

Terkadang pula kau berlari cepat,

Terbawa hembusan angin

Kemanakah sebenarnya

Tuhan MU menempatkan mu?


Seakan sedang memarahi ku

Putih mu pun

Terkadang menghitam

Bersama penjagamu

Menabuhkan genderang perang

Menakutiku


Pernah suatu ketika

Kau datang membawa pesan dari NYA

Pikir ku bertanya,

Pesan baik kah ini?

Pesan buruk kah ini?


Harapku,

Kau cepat pergi dan berlalu

Bersama rasa cemasku

Duhai mega mendung..



2 September 2022

































: RYAN LESMANA PUTRA

 

EMAIL : Richyalthaf08@gmail.com

MEDIA SOSIAL

  • INSTAGRAM : @Ayahnye_kakadabar

  • FACEBOOK : Ayahnye Kakadabar

  • WHATSAPP : 085787937053

  • TELEGRAM : Ayah Nada Barra / 085787937053


SEORANG ANALIS LABORATORIUM YANG KERJAANNYA MENGAMBIL DARAH, DAHAK, URINE, DKK 😊


“ JANGAN MENGELUH, MENGELUH HANYA AKAN MEMBUAT YANG TELAH DILAKUKAN MENJADI SIA-SIA “


Posting Komentar

0 Komentar