005

header ads

Sobekan omong kosong

 Sobekan omong kosong


Bahasa cinta

tak menawarkan apa-apa,

karena cinta hakikatnya hanya

bahagia dan putus asa. Katakanlah,

sobekan omong kosong sama

seperti negara yang tertinggal,

atau seperti Afrika yang susah

payah melawan penderitaan. Ya,

semua seperti percuma dan sama saja.


Bahasa cinta tak lebih mewah

dari persaingan Amerika

dan Tionghoa, atau Rusia

meluncur taringnya, atau negara

kacau menanti inflasi, dan iklim

dunia tak tentu jadwalnya. Katakanlah,

sobekan omong kosong sama

seperti usia orang kulit hitam

yang dikerdilkan dunia, dan

persis seperti usia peperangan

umat manusia.


Kusobek dan kurangkai

ulang tulisan ini, jaman 

bergulir di ujung tanduk, teknologi

merebak ke mana-mana, puisi

menjadi pelarian manusia, dan

lembaga dunia bertindak

makin gila. Katakanlah,

sobekan omong kosong sama

seperti penderitaan Adam

mencari Hawa, atau sekadar

rayuan kasih sayang untukmu.


Namun, sobekan omong

kosong cinta ini akan terus

kubuka dan kubaca setiap hari,

sampai dunia hilang satwa,

hilang fauna, hilang manusia.

Atau sampai dataran dimakan

air samudera. Atau bahkan

sampai kita mulai mengerti ukuran,

bentuk, tubuh, ruh dan apa saja

yang kita sebut hidup, yang

kita sebut cinta.


Kusobek dan kurangkai

ulang tulisan ini, karena

omong kosong lebih bermakna

dari ungkapan cinta remaja,

karena pelukan lebih berguna

dari tubuhmu, karena

harapanku lebih berani

dari putus asa, karena dunia

puisi lebih hura-hura dari

bahasa cinta yang aneh bentuknya,

karena kita lebih baik begini

daripada harus begitu.


Kusobek dan kurangkai

tulisan ini. Ketika

sobekan omong kosong sama

pentingnya dengan dokumen

perang dunia, di mana aku

dapat memuji dan memaki

diriku dan dirimu, dan omong

kosong ini bebas-

merdeka tanpa campur tangan

manusia.


Katakanlah,

kusobek dan kurangkai

ulang tulisan ini, karena 

bahasa cinta tak menawarkan apa-apa,

dan cinta hakikatnya hanya sekadar

bahagia dan putus asa.


2022

Enam Ungkapan Cinta Yang Biasa Saja.


*

Seperti kebanyakan manusia,

aku seorang manusia biasa. Aku

bukan doktor yang handal.

Bukan perumus obat-obatan 

di apotek, dan tak memiliki

sentuhan dengan semua itu.


Tapi, ingin kujaga dan

rawat dirimu dengan kemampuanku.

Dalam keindahan hidup,

hanya matamu yang pasti

akan kuabadikan, lalu

akan kuukir biru di kelopakNya,

dan kupandangi terus-menerus

sampai mati.


**

Aku hanya ingin menjadi

manusia, menjadi diriku

yang mencintaimu. Tak

ada keinginan untuk mewarnai

kanvas hidupku mengenai

dirimu, tidak pula

menuliskan seluruhnya

terkait dirimu, atau

mencoba menyebut

namamu tiap pagi atau sore,

atau apa saja yang membuat

semua menjadi luar biasa.

Ah, inilah keyakinanku, bahwa

mencintai dirimu hanya

kulakukan semampuku, tak

berlebihan, cukup dan bahagia.


***

Wahai, cintaku, Juwita

dan putri kencana.

Aku jadikan dirimu sebagai

pakaian sorgawi.

Dirimu yang mengalir di

urat dan darah dalam diriku.

Dirimu nyanyian lazuardi

berwarna perak. Ah.

Bagaimana mungkin

aku tak terkesima dengan

bau cintamu? Apakah

boleh kukatakan pada orang

di jalan, di pasar,

di sekolah, di rumah

ibadah untuk cinta

yang akan kuberikan padamu?

Apakah boleh, cintaku?


****

Bagaimana duhai putri

kencana? Aku

punya harapan akan

cinta yang begini-begini saja.

Cinta yang sedikit utopia.

Cinta yang dibumbui

ludah Roro Jonggrang.

Cinta yang dihiasi

warna hitam pucat.

Cinta klise

orang-orang jalanan.

Cinta lelaki pada perempuan.

Cinta yang kadang

payah, kadang juga sempurna.

Cinta

yang bebas dan penuh

penghayatan.

Cinta yang ala kadarnya.


*****

Bagaimana putri kencana?

Di masa Rusia datang

ke Ukraina ini,

Apakah kau akan tetap

sama seperti pujaan

pagi buta?

Dari jaman ke jaman,

dari Siti Nurbaya ke

KKN di Desa Penari,

dari Tradisional sampai

ke modern, dari

Soekarno ke Jokowi, dari

Lembaga Bangsa-Bangsa

ke perang dunia ke 3, apakah

cinta ini masih

layak kukatakan padamu?


******

Aku berharap bisa menciptakan

ruang dan waktu

agar menjaga cinta ala kadarnya

untukmu.

Atau menjaga rusa tetap berlari

dari kejaran pemburu, atau

menjaga poros bumi selalu

sedikit lebih jauh dari Matahari.

Ah, cintaku,

andai bisa kulakukan segalaNya,

duhai putri kencana, aku

akan mencintaimu seperti biasanya.


Ciputat, 14 Juni 2022



Setangkai mawar plastik


Cintaku setangkai mawar plastik

yang dibentuk oleh sampah plastik.

Biarkan aku melampaui kehidupan

manusia di dunia

dengan ditenggelamkan

ke samudera, ditumpuk ke gunung

sampah, didaur ulang, dan dijadikan

sebuah mahkota mawar plastik.


Masya Allah.

Barangkali cintaku tak

lebih sempurna dari permata

orang-orang kota. Cintaku

tak lebih konyol dari mainan

anak-anak urban di kota besar.

Cintaku tak lebih indah dari

mesin daur ulang. Cintaku

tak lebih asyik dari makanan

cepat saji yang dibungkus plastik.


Astagfirullah.

Andai tangan Tuhan di antara

mawar plastik, pastilah aku

yang akan memilikimu;

menikahiMu dengan mahar

setangkai mawar plastik.


Dan

cintaku setangkai mawar

plastik yang berwarna di

antara kehidupan orang-orang

di kota, jalan raya, Plasa, toko

mainan, kampus, sekolah, atau

halaman rumahmu itu. Ya,

cintaku setangkai mawar plastik

yang hidup di antara manusia.


2022

Ketika aku cinta padamu


Ketika aku cinta padamu,

mataKu rabun, kupingKu sepi,

bibirKu bisu, dan nyawaKu

melayang-layang ke dunia kanak-kanak.


Ketika aku cinta padamu,

oksigen sama pentingnya

dengan dirimu, peradaban tak

lebih sempurna dari senyummu,

hamparan gurun pasir tak

lebih luas dari dadaMu, gemerlap

cahaya Eropa tak lebih berkilau

dari warna rambutMu,

dan Asia tak lebih sempurna

dari lekuk tubuhMu.


Ketika aku cinta padamu,

rasa duka dan bahagia

sama saja, bahkan

tak kurasakan selain rasa cintaku

padamu.


Ketika aku cinta padamu,

Kemelaratan merenggut waktuKu,

Indonesia tak lebih anggun

dari bentuk wajahMu, Jakarta

tak lebih gemulai dari tarian

malamMu, dan mengudaralah cintaku

di segenap kehidupan dunia.


Ketika aku cinta padamu,

nasib dan takdir tak

lebih berguna dari cintaku

padamu.


Dan, ketika aku cinta padamu,

aku hanya ingin mencintaimu

sampai malam mengangkat

tubuhku, sampai peradaban

hilang masanya, sampai semua

makna jadi cinta, sampai semua

kehidupan hanya upaya

mencintai dirimu.


2019

Ungkapan cinta menurut seorang pelukis

: Buat Ahmad Khairul Rizal


Ketika mampir ke dapur

seni milik temanku, tak kusangka 

ia ketar-ketir

memikirkan ungkapan

cinta untuk kekasihnya.


Setelah cat tumpah

di kanvas, lantai

dan setengah tubuhnya, 

dan lagu pop yang kelabu,

dan lelehan kata-kata di

pikirannya, ia mulai berani berkata:

"Aku mencintaimu seperti

musim salju

yang menyembunyikan kehangatan.

Atau seperti jarak langit dan lautan

yang renggang nan jauh. Ya, seperti 

segala kesedihan." Ia teruskan

perasaanya, 

"biarlah kulukiskan kesedihan itu,

imajinasiku hanya memikirkan

segunung cara, hampir

putus asa, untuk mengungkapkan

cinta di kanvas kehidupan."


Setelah setengah

keyakinan jiwanya

hampir pasrah, dan

mata yang bingung itu

memancar di kaleng susu,

ia kembali berkata,

"Cintaku dan kesedihan

tak ada bedanya--

hanya saja aku tetap

mempertahankan cinta

dan kegilaan ini semua, selamanya."


Ketika mampir ke dapur

seni milik temanku, tak kusangka 

ia ketar-ketir

memikirkan ungkapan

cinta untuk kekasihnya.


Setelah puncak keberanian

datang dari semua penjuru hidup

atau mati, ia kembali berkata, ”

inilah cintaku yang sedih

dan kadang-kadang makin sedih."


Seketika hening dan gagap, dan

seorang seniman melanjutkan cerita

lukisan untuk kekasihnya.


Ciputat, 2022

Ahmad Rizki, menggelandang di Ciputat, Tangerang Selatan. Beberapa puisi omong kosongnya termaktub di media daring. Buku puisi yang terlanjur terbit, Sisa-Sisa Kesemrawutan (2021). Informasi tambahan dapat ditemukan di Instagram @ah_rzkii email ahrizki048@gmail.com


Posting Komentar

0 Komentar