005

header ads

Puisi Dewi Themis dan Perempuan Lapar | Chris Triwarseno

Puisi  Dewi Themis dan Perempuan Lapar

| Chris Triwarseno


Setiap tutur Themis, serupa mantra-mantra

Membaca kebijaksanaan dan kejujuran

Dalam selubung kobar api ketidakadilan

Yang ditelan dupa kekuasaan

Dan kepulan asap keberpihakan

Membumbung pekat sebuah ironi

Menuju pusara sunyi, kematian nurani


Themis, Dewi Justitia dengan penutup mata

Menyusun mosaik keadilan, dalam buta

Di tangannya neraca menimbang, salah benar

Keseimbangan, dalam takar terukur

Dua mata pisau, pedang yang menghujam

Sumber kekuatan sepadan, tanpa membunuh

Kau mematung dalam metafor hukum


Perempuan paruh baya menyerunya

"Kenapa kau diam, dengan semua simbolmu?"

Saat lapar meyesakkan lambung

Kucuri kayu milik penguasa, menunda kematianku

Justru  aku digiring, mendekam gigil

Bisu dalam ringkuk, terhunus jeruji 

Serupa pedangmu



Ungaran, Juni 2022



Chris Triwarseno, S.T. , lahir di Karanganyar, 14 Februari . Alumi Teknik Geodesi UGM. Seorang karyawan swasta yang tinggal di Ungaran, Semarang. Penulis buku puisi Bait-bait Pujangga Sepi, aktif di beberapa komunitas literasi, beberapa karyanya diterbitkan oleh beberapa media seperti : Suara Merdeka, nongkrong.co (puisi pilihan redaksi - Bulan April 2022),  nadariau.com, riausastra.com,  negerikertas.com, Arahbatin.com dan lpmpjateng.go.id. Karyanya tergabung dalam antologi puisi Suara Alam. Pemenang Lomba Puisi Cinta di kanal youtube Yuditeha - kategori 10 puisi peringkat kedua. Menulis resensi "Tetirah Puisi Bertitimangsa hingga Pandemi" diterbitkan oleh nongkrong.co


Posting Komentar

0 Komentar