005

header ads

Aini Niar

 

Dialog muram gadis pelayan bar dengan lelaki pelaut.

 

Gadis pelayan bar:

Bintang rebah dipelupuk matamu.

Mari kekasih bisukan malam ini.

Biarlah kuingat engkau sebagai sesuatu yang kusebut mimpi.

 

Garismu terpatahkan jauh dideraian ombak.

Yang kau cintai hanya lautan.

Tak ada jantung hatiku disana.

Biarlah kuingat engkau sebagai kepakan sayap.

Yang kukagumi dalam diam.

 

Dan cahaya matamu,

Oh cahaya matamu yang kugilai dulu.

Ianya tetap tersenyum menatapku.

Biarlah kulerai pelan-pelan .

 

Mari kekasih lelapkan hati.

Tahun berubah. Kita menua.

Engkau bersendirian jua.

 

 

Lelaki pelaut:

Cinta adalah bulan bundar merah berkobar.

Diujungnya tersangkut pandang mataku yang liar.

Kusembunyikan dari kerling matamu yang mati.

Wahai sayangku.

 

Cinta adalah butiran hujan yang terlontar.

Dibulirnya kusembunyikan rindu akan peluk yang utuh.

Dan bulan bundar merah berkobar,

Kini bercumbu dengan butiran hujan yang terlontar.

Kita tak ada disana sayangku.

 

 

 

Biodata penulis

Aini niar, guru sastra inggris di sekolah menengah atas di rokan hilir, riau. Menulis puisi dan cerpen diwaktu senggang. Beberapa karya mendapat penghargaan dan dipublikasi dalam antologi. Cerpennya "TAMU" masuk dalam antologi 100 tahun cerpen Riau.

Kontak penulis fb aini niar.

Whatsapp 085271141505

 


Posting Komentar

0 Komentar