005

header ads

Republik Nganu Oleh Ayah Tuah

Lautmu mengombak

pada dada

Oleng perahu

oleh rindu dan benci

yang mengharu biru


Adalah kelapa sawit                 angka-angka jadi bara

Mengasap di langit Kalimantan

juga Sumatera

Pasar-pasar menjadi licin

seperti permainan anak-anak

sebentar ada lalu menghilang


Dan Mahakam


Dan Jembayan, dan Loa Haur, dan Kedang Pahu


Dan air yang mengalir

Tersedak

Pada ibu kota baru yang nyinyir


Mencoba membaca

bacaan-bacaan yang sulit dibaca


Garis pantai yang panjang

tapi mendatangkan rasa asin

dari negeri seberang


Tak tahu juga cara membaca kedelai

Bermasa-masa nasibnya terbengkalai


Kata-kata hanya hujan

basah

pada banyak alasan


Sebentar sorak kata

pada gedung berpunggung kura-kura

dan sebuah tempat di utara


Adu siasat

Memeras atau meremas

Yang punya kuasa

Yang punya usaha


***


Lebakwana, Februari 2022


Catatan.

Penulis lahir di Sukoharjo (Lampung). Pernah masa-masa remaja cerpen-cerpen dimuat di Majalah Anita Cemerlang, Majalah Humor, dan Pos Kota. Kini untuk memperlambat pikun bergembira-gembira menulis di Kompasiana.com, Secangkirkopibersama.com, dll. Buku yang sudah terbit, Tiga Bicara Hujan (antologi puisi; Pimedia).

Sekarang tinggal di Kramatwatu, Serang, Banten.

No. WA: 085219334409



Posting Komentar

0 Komentar